ISIS kian terdesak. Pertahanan terakhir yang tengah dikepung kini sukses ditembus pasukan SDF. Ribuan warga dibebaskan. Termasuk warga negara Indonesia (WNI).
Lontar.id – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) tengah mengevakuasi ribuan orang dari benteng terakhir ISIS di desa Baghouz, sebelah timur Suriah. Beberapa warga yang dievakuasi di antaranya dilaporkan berasal dari Indonesia.
Penuturan petugas informasi SDF dengan samaran Ciyager melaporkan ada seribu orang yang dievakuasi. Termasuk pejuang ISIS yang bermukim di Baghouz yang terletak di tepi Sungai Eufrat, dekat perbatasan Irak. Proses evakusi dilakukan hingga warga berada di jalur aman.
Seperti yang diberitakan CNN sebagaimana dikutip Associated Press, Selasa (5/3/2019), puluhan pria, wanita, hingga anak-anak dievakuasi keluar wilayah ISIS menggunakan truk-truk kecil setelah diperiksa oleh SDF yang berjaga di pos evakuasi.
Evakuasi dilakukan dengan menggunakan setidaknya 20 truk. Mereka terlihat keluar dari benteng pertahanan terakhir ISIS sejak Senin (4/3/2019) petang. Puluhan orang yang dievakuasi itu termasuk seorang warga Perancis, beberapa pria dan wanita asal Indonesia, Truki, Turkistan, dan Bosnia.
Baca Juga: Warga Venezuela Terpaksa Makan Daging Anjing
Sejumlah warga Suriah dan Irak juga termasuk dalam rombongan yang dievakuasi SDF. Kendati orang Indonesia termasuk warga yang dievakuasi, namun jumlahnya belum bisa dipastikan.
Sebagian pria yang dievakuasi tersebut berusia produktif dan dalam keadaan sehat untuk berperang, sementara beberapa lainnya berada dalam kondisi terluka dan cedera.
Kondisi luka warga yang dievakusi cukup beragam. Ada yang cedera menggunakan tongkat penyanggah badan, wajah yang terbakar, hingga kaki yang patah. Sementara itu, beberapa orang lainnya turun dari truk dengan wajah linglung dan kebingungan.
Sejak 20 Februari lalu, lebih dari 10 ribu orang tercatat telah meninggalkan wilayah yang masih dikendalikan ISIS. Ribuan orang tersebut kemudian dibawa ke sebuah tempat penampungan, sementara orang yang diduga sebagai pejuang ISIS dipindahkan ke fasilitas penahanan.
SDF kembali meluncurkan operasi militer, termasuk serangan udara, untuk menggempur basis pertahanan terakhir ISIS. Seorang pejabat SDF, Lewla Abdullah, mengatakan setidaknya empat anggotanya dan lebih dari 100 pejuang ISIS tewas sejak Jumat pekan lalu. Abdullah memaparkan ISIS masih menahan sejumlah warga sipil sebagai sandera dan perisai manusia.
Baca Juga: Investasi 10 Juta Pil Sabu Senilai Rp188 Miliar Disita di Myanmar
SDF menyatakan para anggotanya sempat terkejut karena masih banyak warga sipil, termasuk anggota keluarga pejuang ISIS, yang masih terkurung di benteng pertahanan terakhir kelompok teroris itu.
Padahal, koalisi AS terus menggempur wilayah ISIS dengan serangan udara dan rudal selama beberapa waktu terakhir.