Tuesday, June 3, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home News

British Petroleum Picu Meningkatnya Kekerasan di Teluk Bintuni

Oleh Ruslan
23 June 2019
in News
British Petroleum Picu Meningkatnya Kekerasan di Teluk Bintuni

LNG Tangguh British Preteleum Bintuni Papua

45
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Lontar.id – Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH), adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua. Lembaga yang di pimpin oleh Yan Christian Warinussy ini, turut menyoroti meningkatnya aksi kekerasan di Teluk Bintuni.

Menurut catatan Yan Christian Warinussy, meningkatnya tindakan kekerasan terhadap warga Papua, khususnya di Teluk Bintuni. Sejak perusahaan raksasa asal Inggris berdiri di Teluk Bintuni, yaitu British Petroleum (BP). 

Insiden kekerasan meningkat signifikan semenjak perusahaan British Petroleum berdiri di Teluk Bintuni. Aksi kekerasan tersebut kata Yan Christian Warinussy berapa perselisihan dengan kontraktor, keamanan BP, antar karyawan, pencemaran lingkungan dan pertanahan.

Baca Juga: Dari Logam Hingga Migas: Ironi Negeri Penghasil Bahan Baku ‘Mutan Avengers’.

“Berdasarkan data yang kami pegang, peningkatan kekerasan yang terjadi di sekitar 40 persen di Teluk Bintuni,” beber Warinussy

Insiden kekerasan tersebut, berbanding lurus dengan peningkatan pengamanan LNG Tangguh British Petroleum. Perusahaan cangkang Inggris ini menghabiskan anggaran yang cukup besar untuk membayar pihak keamanan. 

Pada 2010 BP telah mengeluarkan uang sebanyak 670.000 US Dollar dan 2016 267.000 US Dollar secara cash untuk aparat. Namun belum diketahui, anggaran yang digelontorkan untuk militer. 

Pihak keamanan ini bertugas untuk melakukan berbagai aktivitas berupa spionase terhadap warga, aktivis anti penambangan hingga melakukan tindakan kekerasan. Spionase dan aksi kekerasan di Teluk Bintuni, menjadikan daerah ini sangat rawan untuk ditinggali oleh masyarakat. 

Permasalahan lain juga yang timbul adalah persoalan ketenagakerjaan. Perusahaan British Petroleum melanggar perjanjian, bahwa masyarakat Papua akan dipekerjaan 50 persen. Namun kenyataannya tidak demikian, juga banyak warga Papua bekerja sebagai buruh kasar.

Berdasarkan laporan tahunan yang dibuat oleh Panel Penasihat Tangguh – yang salah satunya beranggotakan Tom Daschle, seorang Mantan Senator Amerika Serikat, Gary Klein, seorang pensiunan diplomat, dan Augustinus Rumansara, seorang warga asli Papua yang menjadi Kepala Bank Pembangunan Asia, menuliskan sebuah laporan tahunan terhadap BP.

Laporan tersebut menunjukan bahwa perusahaan minyak raksasa tersebut tidak memenuhi target ketenagakerjaan. Saat ini tidak lebih dari 50 persen tenaga kerja diisi oleh masyarakat Papua. Itu pun istilah “Papua” ternyata tidak murni orang Melanesia, namun masyarakat transtransmigran dari berbagai wilayah di Indonesia yang menetap di Papua selama kurang lebih 10 tahun.

Share18Tweet11Share5SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dari Logam Hingga Migas: Ironi Negeri Penghasil Bahan Baku 'Mutan Avengers’.

Next Post

Jakarta: Klab Malam dan Hiburan Orang Dewasa

Related Posts

Kerumunan warga Lisbon memenuhi jalanan setelah terpaksa meninggalkan stasiun Metro akibat listrik padam.
Internasional

Eropa Terguncang: Pemadaman Listrik Massal Luluhlantakkan Spanyol dan Portugal

by N. Halim
28 April 2025

Senin yang kelam melanda Eropa Barat. Dalam hitungan detik, jutaan penduduk Spanyol dan Portugal terseret ke dalam kegelapan total setelah...

Read more
Ketua KIP Pusat Mundur dari Posisi Ketua Umum Ika Usakti

Ketua KIP Pusat Mundur dari Posisi Ketua Umum Ika Usakti

8 July 2022
Wapres TInjau Gedung Sarinah

Wapres TInjau Gedung Sarinah

28 June 2022
Ma’ruf Amin Sebut Pisang Buah Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Indonesia

Ma’ruf Amin Sebut Pisang Buah Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Indonesia

31 March 2022
Perluas Pasar UMKM dan Hasil Pertanian dengan Digitalisasi di Pedesaan

Perluas Pasar UMKM dan Hasil Pertanian dengan Digitalisasi di Pedesaan

29 March 2022
Selama Libur Natal 2021 Jumlah Penumpang Kereta Rata-Rata 48.878 per Hari

Catat Tanggalnya, KAI Beri Potongan Harga Tiket Kereta hingga 60 Persen

26 March 2022
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In