Lontar.id – Selama empat hari berturut-turut jumlah penambahan kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) selalu di atas 100 kasus per hari, yakni sejak Senin, 8 Juni 2020 hingga Kamis, 11 Juni 2020.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, pada Senin, 8 Juni 2020, penambahan kasus di Sulsel sebanyak 110 kasus. Kemudian pada Selasa, 9 Juni 2020, penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 180 kasus.
Selanjutnya pada Rabu, 10 Juni 2020, penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 189 kasus, dan hari ini, Kamis, 11 Juni 2020, penambahan kasus positif Covid-19 di Sulsel sebanyak 141 kasus. Sehingga total kasus positif Covid-19 di Sulsel sebanyak 2.524 atau selisih 27 kasus dengan Jawa Barat, yang jumlahnya 2.551.
Selain penambahan kasus positif yang mencapai 141, hari ini tidak ada penambahan pasien Covid-19 yang sembuh di Sulsel, atau tetap pada angka 757. Sementara kasus meninggal akibat Covid-19 di Sulsel juga tidak mengalami penambahan, atau tetap sebanyak 98 orang.
Sementara, secara nasional, Gugis tugas nasion mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Kamis, 11 Juni 2020, totalnya menjadi 35.295, setelah ada penambahan sebanyak 979 orang.
Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 12.636 setelah ada penambahan sebanyak 507 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.000 dengan penambahan 41.
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 16.702 pada hari sebelumnya, Rabu, 10 Juni 2020 dan total akumulasi 463.620, yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 105 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 80 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 211 lab.
“Dari pemeriksaan sebanyak ini kita mendapatkan data konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 979, sehingga total sekarang ini akumulasi kasus positif kita menjadi 35.295 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, seperti tertulis dalam rilis.
Apabila kemudian dirincikan dari 5 wilayah dengan penambahan kasus per hari ini, Provinsi Jawa Timur menjadi yang tertinggi, yakni 297 kasus baru, kemudian ada Sulawesi Selatan 141, DKI Jakarta 128, Kalimantan Selatan 69 dan Sumatera Utara 45 kasus.
“Kalau kemudian kita teliti lebih lanjut, besaran angka ini kita lihat pada beberapa provinsi yang masih cenderung tinggi, di antaranya adalah Jawa Timur, hari ini melaporkan 297 kasus positif baru,” kata Yuri.
Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 8.650 orang, Jawa Timur 7.103, Jawa Barat 2.551, Sulawesi Selatan 2.524, Jawa Tengah 1.832 dan wilayah lain sehingga totalnya 35.295.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 3.661, disusul Jawa Timur sebanyak 1.793, Jawa Barat 1.016, Sulawesi Selatan 757, Jawa Tengah 631 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 12.636 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 22 kasus, Bali 659 kasus, Banten 1.121 kasus, Bangka Belitung 126 kasus, Bengkulu 92 kasus, Yogyakarta 252 kasus.
Selanjutnya di Jambi 105 kasus, Kalimantan Barat 245 kasus, Kalimantan Timur 365 kasus, Kalimantan Tengah 552 kasus, Kalimantan Selatan 1.634 kasus, dan Kalimantan Utara 170 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 238 kasus, Nusa Tenggara Barat 868 kasus, Sumatera Selatan 1.271 kasus, Sumatera Barat 661 kasus, Sulawesi Utara 579 kasus, Sumatera Utara 680 kasus, dan Sulawesi Tenggara 272 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 159 kasus, Lampung 152 kasus, Riau 120 kasus, Maluku Utara 263 kasus, Maluku 328 kasus, Papua Barat 195 kasus, Papua 1.156 kasus, Sulawesi Barat 96 kasus, Nusa Tenggara Timur 105 kasus, Gorontalo 149 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.
Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 43.414 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 14.052 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 424 kabupaten/kota di Tanah Air.