Jakarta, Lontar.id – #PrabowoSandiOkBanget turut meramaikan Twitter hingga menjadi trending topic di jagad media sosial Twitter. Hal tersebut dikarenakan pasangan calon presiden Prabowo-Sandi, menggelar kampanye akbar di Stradion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Salah satu netizen dengan akun @AbuMusyaffa3 mentweet sebuah gambar, di mana gambar tersebut membandingkan kampanye akbar Prabowo pada pemilu 2014 lalu dengan pemilu 2019 sekarang. Lokasinya di GBK.
Dalam gambar tersebut terlihat sangat kontras, saat Prabowo kampanye 2014. Pendukung Prabowo hanya terlihat hanya mengisi kursi tribun penonton, sedangkan di pemilu sekarang, massa pendukung yang hadir memadati tribun penonton, lapangan hingga di luar stadion.
Perbedaan mencolok tersebut diyakininya, bahwa Prabowo saat itu memang belum mendapatkan mandat dari masyarakat. Namun kondisi sekarang berbanding terbalik, di mana masyarakat Indonesia menginginkan adanya pergantian kepemimpinan dari Jokowi ke Prabowo.
“Perbedaan kampanye Prabowo di GBK 2014 dan 2019. Rakyat menginginkan perubahan,” tweet @AbuMusyaffa dengan tagar #PrabowoSandiOkBanget, Minggu (8/4/2019).
Lalu akun @diah_soewarno mentweet tentang memilih calon pemimpin yang paling sedikit mendapatkan mudharatnya. Sebab menurut dia, kesempurnaan itu bukan berada di manusia, melainkan hanya milik sang pencipta.
“Pilpres bukan segalanya tapi menentukan segalanya. Pilihlah yang paling sedikit mudharatnya karena kesempurnaan hanya milik Allah @prabowo @sandiuno pilihan ijtima ulama #PrabowoSandiOkBanget,” tulisnya
Pada Kampanye akbar tersebut, massa pendukung Prabowo-Sandi mayoritas mengenakan pakaian warna putih. Mereka mulai berdatangan sejak dini hari dan melaksanakan Salat Tahajud dan Salat Shubuh berjemaah di lapangan. Setelah Salat berjemaah, massa pendukung melangsungkan Zikir dan Selawat Badar bersama.
Massa yang berdatangan, memang terlihat memadati GBK hingga di luar stadion, mereka terdiri dari para relawan, kader partai pengusung hingga elit partai politik dan ulama dari Front Pembela Islam (FPI). Seperti yang diklaim Prabowo, massa yang hadir diperkirakan mencapai 1 juta orang.