Lontar.id – Rusia mengusir dua diplomat Jerman pada hari ini, Kamis (12/12/2019). Pengusiran itu disebut-sebut sebagai tanggapan diplomatik standar terhadap hal sama yang dilakukan oleh Jerman pada pekan lalu.
Kedua warga Rusia yang diusir pekan lalu tersebut, dituduh terlibat dalam pembunuhan terhadap warga negara Georgia, Zelimkhan Khangoshvili, yang ditembak mati di Berlin pada Agustus ketika ia menuju ke sebuah masjid.
Rusia berharap perselisihan mengenai pembunuhan warga Georgia di Berlin tidak akan merusak hubungan lebih lanjut.
Berlin berpendapat, Moskow menolak untuk bekerja sama, dalam penyelidikan pembunuhan. Jaksa penuntut Jerman mencurigai keterlibatan Rusia atau Chechnya dalam kasus tersebut. Namun, Pemerintah Rusia membantah hubungannya dengan pembunuhan itu.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Kamis memanggil duta besar Jerman di Moskow, dan memintanya untuk meninggalkan Berlin. Hal itu sebagai protes resmi atas pengusiran kedua warganga tersebut.
Rusia juga memberi waktu tujuh hari pada kedua diplomat Jerman, untuk meninggalkan negara itu.
“Langkah-langkah ini tidak dapat dihindari setelah dua diplomat kami diusir. Kami menganggap langkah Berlin benar-benar tidak berdasar, ”kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir Reuters.
“Kami berharap bahwa ini tidak akan menjadi faktor negatif untuk pengembangan lebih lanjut dan memperluas dialog konstruktif kami,” katanya kepada wartawan saat konferensi pers
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, pihaknya menyesalkan tindakan Rusia yang mengusir para diplomat Jerman.
“Ini mengirimkan sinyal yang salah dan tidak bisa dibenarkan,” katanya.
Terkait pembunuhan Zelimkhan Khangoshvili, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa Khangoshvili sendiri adalah seorang pembunuh, yang telah melakukan tindakan berdarah di Rusia dan bahwa permintaan Moskow untuk ekstradisinya belum diindahkan.
Tapi Jerman membantah hal itu pada hari Rabu, mengatakan tidak mengetahui adanya permklintaan ekstradisi yang dibuat oleh Moskow.