Tuesday, May 13, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Sosial

Samiun, Merawat Situs Purbakala di Usia Senja

Oleh Ais Aljumah
24 September 2019
in Sosial
Samiun, Merawat Situs Purbakala di Usia Senja

Para petugas kebersihan menyapu di area Candi Tegowangi. (Lontar.id/ Fahri)

227
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Lontar.id– Paling cuma minum beberapa teguk. Menikmati kerindangan pohon tak boleh lama-lama. Sekadar mengurangi dahaga saja. Lalu melanjutkan pekerjaan lagi.

Petugas kebersihan Candi Tegowangi seakan tak kenal capek. Padahal, pekerjaannya amat melelahkan. Mereka harus menjamin kebersihan candi seluas lahannya 2,2 hektare itu tiap hari.

Apalagi di musim kemarau seperti ini. Daun-daun mengering dan berguguran hampir sepanjang hari. Karenanya, harus selalu sigap beranjak untuk menyapu.

Total petugas kebersihan candi sebenarnya berjumlah tujuh orang. Namun, cuma lima orang yang bekerja saat saya mengunjungi Candi Tegowangi, Sabtu, 21 September lalu. Dua lainnya mengambil libur.

Jangan kira usia mereka masih pada muda. Rata-rata sudah usia senja. Ismina, 52, misalnya. Dia mengaku sudah puluhan tahun bekerja di candi.
“Tidak ada kerjaan lain. Memang cuma suka saja bekerja di sini, daripada nganggur,” katanya saat rehat.

Dia menambahkan, itu lebih baik ketimbang merumpi dengan tetangga. “Bikin masalah. Mending ke sini kerja. Sehat juga kan,” ujarnya terkekeh.
Padahal, upah yang didapatkan hanya Rp500 ribu tiap bulan. “Sebenarnya, (jumlah upah) masalah juga. Tetapi Alhamdulillah cukup buat tambah-tambah,” ungkap Ismina sembari berkelakar.

Bukan Ismina yang paling tua. Ada Samiun, 76, yang bertugas mengangkut sampah ke gerobak. Di umur seperti itu, Samiun semestinya sudah tak perlu bekerja berat lagi. Namun, fisiknya masih kekar untuk ikut merawat candi. Tiap hari, Samiun pun mengangkut sampah hingga lima karung beras bervolume 100 kilogram.

“Ya, beginilah tiap hari tugas kami. Bersih-bersih dan semangat terus,” tuturnya yang sibuk mengangkut sampah.

Para petugas kebersihan ternyata tak hanya tahu soal perawatan candi saja. Namun, sejarah juga bisa dikupas bersama mereka. Samsiati, 46, pun paham betul.

“Ini (candi) peninggalan Kerajaan Majapahit di Kediri. Memang seperti itu bentuknya karena memang belum jadi,” ungkap dia.

Samsiati melanjutkan, candi tak dirampungkan lantaran terjadi perang saudara di Kerjaaan Majapahit. Sehingga pembangunannya dihentikan.
“Padahal, kalau dilanjutkan, bagunannya tinggi sekali. Ini kan baru kakinya,” imbuhnya lagi.

Candi setinggi empat meter ini berlokasi di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Jaraknya berkisar dua kilometer dari Kampung Inggris, Kecamatan Pare. Sehingga, para siswa pun kerap menjadikan lokasinya sebagai tempat belajar.

Koordinator Wilayah Kabupaten Kediri Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Nur Ali, menyebutkan, pengunjungnya rata-rata mencapai 5.000 orang tiap bulan.

“Bahkan pernah 10.000 (pengunjung). Turis juga ada. Tetapi bulan ini cuma 13 orang,” ungkapnya.

Candi Tegowangi memang tak semasyhur candi-candi lainnya. Warga Kediri saja, tak sedikit yang belum mengetahui keberadaannya. “Wong kene gak pernah ke sini. Tahunya dari teve atau medsos,” ujarnya terkekeh.

Namun, candi yang dibangun 1400 M ini tetap diminati sebagai objek wisata sejarah. Karenanya, perawatannya sangat terjaga.”

Kalau musim kemarau daunnya yang disapu. Tetapi kalau musin hujan, candinya yang dibersihkan. Jangan sampai berlumut,” imbuh Ali.

Selain perawatan, petugas kebersihan sekaligus bertugas melayani pengunjung. Sehingga mereka juga memang paham betul soal candi.

“Kami menjamin kenyamanan pengunjung. Misalnya, jangan sampai mereka diganggu preman,” tutur Ali.

Penulis: Fahril Muhammad

Share91Tweet57Share23SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Demo Depan Gedung DPR/RI Berakhir Bentrok dengan Aparat

Next Post

Persatuan Mahasiswa Bersemi Kembali

Related Posts

Ride and Share, Kegiatan Sosial Pecinta Skuter Berbagi Buku untuk Anak-anak
Sosial

Ride and Share, Kegiatan Sosial Pecinta Skuter Berbagi Buku untuk Anak-anak

by Dumaz Artadi
17 November 2021

Lontar.id – Komunitas Guna Bangsa  yang terdiri para pemilik dan pengendara skuter mengadakan program sosial ini yang dinamai Ride and...

Read more
Banjir Awal Tahun di Jakarta, 9 Warga Meninggal Dunia

Banjir Jakarta dan Air Mata Pengungsi Ndugama dalam Framing Media

4 January 2020
Kekerasan Terhadap Jurnalis Era Jokowi

Kekerasan Terhadap Jurnalis Era Jokowi

13 December 2019
Cerita Manis dan Sedih Paiman, Penjual Jasa Jahit Sepatu

Cerita Manis dan Sedih Paiman, Penjual Jasa Jahit Sepatu

24 November 2019
Peristiwa Semanggi, Kasus HAM yang Diabaikan Negara

Peristiwa Semanggi, Kasus HAM yang Diabaikan Negara

13 November 2019
Pengalaman Saya Ikut Perayaan 200 Tahun Sang Bab, Pembawa Wahyu Agama Baha’i

Pengalaman Saya Ikut Perayaan 200 Tahun Sang Bab, Pembawa Wahyu Agama Baha’i

30 October 2019
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In