Lontar.id – Kebakaran di Ibukota Sudan, Khartoum, yang dipicu oleh ledakan di pabrik, menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai setidaknya 130 lainnya, beberapa di antaranya kritis.
Dilansir Aljazeera, Selasa (3/12/2019), pemerintah setempat menunjukkan jumlah korban tewas akibat kebakaran dapat meningkat karena luka bakar sedang dirawat di rumah sakit setempat.
Asap tebal asap hitam mengepul ke langit setelah kobaran api meletus di unit pabrik ubin di zona industri di Khartoum utara.
“Kebakaran meletus di kawasan industri karena 23 orang tewas dan lebih dari 130 lainnya cedera,” kata pernyataan itu.
“Ledakan di tanker gas memicu kebakaran,” tambahnya.
Pemerintah meminta warga untuk menyumbangkan darah untuk merawat yang terluka.
“Pengamatan awal menunjukkan kurangnya langkah-langkah keselamatan yang diperlukan dan peralatan di pabrik, di samping penyimpanan acak bahan yang mudah terbakar,” imbuh pernyataan itu.
Televisi pemerintah melaporkan bahwa banyak nyawa dan harta benda yang hilang.
“Ledakan itu keras. Beberapa mobil yang diparkir di kompleks pabrik juga terbakar,” kata seorang karyawan pabrik yang berdekatan kepada kantor berita AFP.
Sudan telah menderita akibat berbagai kecelakaan industri dalam beberapa bulan terakhir, meningkatkan kekhawatiran tentang peraturan kesehatan dan keselamatan.
Awal tahun ini, kebakaran menyebabkan kerusakan sebagian ke istana presiden di Khartoum.