Sunday, May 25, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Artikel

Sejarah Supersemar, Perlu Dikenang Tak Usah Diperdebatkan

Oleh Ardian
11 March 2019
in Artikel, News
Sejarah Supersemar, Perlu Dikenang Tak Usah Diperdebatkan

int

58
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Hingga kini Supersemar masih misteri. Ada banyak versi dan kontroversi yang menyelimutinya. Katanya beginilah, katanya begitulah. 

Lontar.id – 53 tahun yang lalu, bangsa Indonesia mengalami suatu peristiwa besar yang menentukan arah sejarah perjalanan bangsa hingga hari ini. Peristiwa tersebut dikenal sebagai lahirnya Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar. Supersemar juga disebut-sebuat sebagai ‘surat sakti’ pengambilalihan kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib).

Tonggak kekuasaan Orde Baru (Orba) dimulai pada peristiwa Supersemar, yang menjadikan Soeharto sebagai presiden selama tiga dekade (32). Tidak ada yang tahu pasti, apa saja poin-poin yang tertulis dalam Supersemar, sebab hingga saat ini surat sakti tersebut masih kontroversi dan memiliki beberapa versi dari sumber yang berbeda-beda sehingga masih sangat diragukan keasliannya. 

Tetapi, Soeharto memaknai keluarnya Supersemar dari Soekarno merupakan penyerahan kekuasaan atau pelimpahan wewenang presiden untuk menjalankan sistem pemerintahan. Karena pada saat itu terjadi krisis ekonomi dan krisis politik, memicu gerakan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi besar-besaran dengan menuntut Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura). 

Tritura menuntut pada pemerintahan agar membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) beserta ormas-ormasnya, perombakan kabinet dwikora dan turunkan harga pangan. Aksi pembubaran PKI karena didasari oleh adanya Gerakan 30 September yang dilancarkan PKI, dengan menculik dan membunuh para jenderal dan mayatnya dibuang ke lubang buaya. 

Sedangkan perombakan kabinet gemuk yang dilantik Soekarno berjumlah 100 orang, terindikasi adanya tokoh PKI yang masuk dalam kabinet agar dikeluarkan dan dibersihkan. Tokoh dan simpatisan PKI kemudian dibunuh hingga ke akar-akarnya melalui kekuasaan Soeharto, setelah dilantik sebagai pejabat presiden pada 12 Maret 1966. 

Dalam tulisan Imam Maulana tentang Latar Belakang Lahirnya Supersemar, menjelaskan terjadi perbedaan pendapat antara Soekarno dan Soeharto terkait mengatasi krisis politik yang terjadi. Soeharto mengusulkan agar menumpas PKI sedangkan Soekarno masih mempertahankan PKI. Lalu pada tanggal yang sama, sebelum Soekarno mengeluarkan Supersemar, sang proklamator itu, memanggil seluruh menterinya dan mengadakan Sidang Kabinet Dwikora yang telah disempurnakan pada 11 Maret di Istana Negara. Soekarno sendiri yang memimpin jalannya sidang dengan tujuan mencari jalan keluar penyelesaian krisis.

Dalam berbagai sumber menjelaskan, pada saat berjalannya sidang kabinet, ajudan Soekarno memberikan laporan bahwa di sekitar istana terdapat sejumlah pasukan yang tidak dikenal. Lalu presiden menuju ke Bogor sebelum sidang berakhir bersama dengan Waperdam I Dr  Subandrio dan Waperdam II Chaerul Saleh. Sidangpun kemudian diserahkan ke Waperdam II (Wakil Perdana Menteri II) Dr J  Laimena dan menyusul Soekarno ke Istana Bogor, usai sidang dilaksanakan.

Pada hari itu juga, Soeharto mengutus tiga perwira tinggi menghadap Soekarno di Istana Bogor dan mengeluarkan Supersemar, yaitu Mayor Jenderal Basuki Rakhmat, Brigadir Jenderal M Jusuf, dan Brigadir Jenderal Amir Machmud bersama Brigadir Jenderal Subur, Komandan Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa. 

Supersemar Yang Tak Relevan Lagi

Mempelajari sejarah akan menuntun kita pada fakta dan kejadian masa lalu, sehingga kita dapat mengambil pelajaran di masa kini untuk menata kembali bangsa. Memang belajar sejarah bukan suatu yang gampang dan juga sulit. 

Sejarah akan sangat gampang sekali dipelajari jika, fakta dan kejadian sebuah peristiwa ditulis sesuai dengan apa adanya dan tidak mengandung muatan atau kepentingan kekuasaan di dalammnya. Tetapi bagaimana dengan sejarah yang dikonstruksi sesuai dengan keinginan penguasa, alur ceritanya dirombak dan menghilangkan peran orang-orang kecil dan justru peran tokoh-tokoh besar diutamakan.

Pengaburan sejarah akan melahirkan generasi yang tidak mengenal akar sejarah secara otentik. Melainkan sejarah yang ditulis ulang kembali, begitulah yang terjadi di masa rezim orde baru. Setidaknya pada peristiwa Supersemar.

Lalu apa masih penting bagi generasi sekarang belajar tentang Supersemar? Menurut saya, belajar tentang sejarah lahirnya Supersemar dalam konteks saat ini, tidaklah terlalu relevan lagi, meskipun sejarah masa lampau penting untuk diketahui. Alasannya sederhana, dengan berbagai kontroversi isi Supersemar dan perdebatan yang tiada ujungnya, akan sangat menghabiskan banyak energi. Terlebih lagi surat sakti tersebut hilang entah kemana, kecuali salinan dari berbagai versi yang tersimpan.

Selain itu, apakah mengetahui isi Supersemar, kekuasaan Soeharto selama 32 tahun lamanya, dapat didelegitimasi karena surat itu bukan pengambilalihan kekuasaan melainkan menyerahkan pengamanan negara pada Soeharto. Sekali lagi, semuanya sudah terjadi dan waktu tidak akan bisa diputar kembali. Dari pada kita terus berlarut-larut dalam perdebatan yang tiada ujungnya ini, lebih baik berpikir apa yang bisa kita lakukan untuk bangsa dan negara sebab itu lebih berfaedah ketimbang masuk dalam labirin yang tak berujung.

Penulis: Ruslan

Share32Tweet11Share4SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Video 15 Camat Tidak Terbukti Langgar UU Pidana Pemilu

Next Post

Total Perjuangkan Petani, Menteri Pertanian Puji Luthfi Mutty

Related Posts

Kerumunan warga Lisbon memenuhi jalanan setelah terpaksa meninggalkan stasiun Metro akibat listrik padam.
Internasional

Eropa Terguncang: Pemadaman Listrik Massal Luluhlantakkan Spanyol dan Portugal

by N. Halim
28 April 2025

Senin yang kelam melanda Eropa Barat. Dalam hitungan detik, jutaan penduduk Spanyol dan Portugal terseret ke dalam kegelapan total setelah...

Read more
Ketua KIP Pusat Mundur dari Posisi Ketua Umum Ika Usakti

Ketua KIP Pusat Mundur dari Posisi Ketua Umum Ika Usakti

8 July 2022
Wapres TInjau Gedung Sarinah

Wapres TInjau Gedung Sarinah

28 June 2022
Ma’ruf Amin Sebut Pisang Buah Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Indonesia

Ma’ruf Amin Sebut Pisang Buah Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Indonesia

31 March 2022
Perluas Pasar UMKM dan Hasil Pertanian dengan Digitalisasi di Pedesaan

Perluas Pasar UMKM dan Hasil Pertanian dengan Digitalisasi di Pedesaan

29 March 2022
Selama Libur Natal 2021 Jumlah Penumpang Kereta Rata-Rata 48.878 per Hari

Catat Tanggalnya, KAI Beri Potongan Harga Tiket Kereta hingga 60 Persen

26 March 2022
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In