Lontar.id – Seorang anak bernama Fahmi alias Ammang (10), ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam saat bermain di kanal Sungai Saddang, Makassar, Kamis (2/1/2020), sekira pukul 16.15 WITA.
Sebelumnya, sekitar pukul 15.00, Ammang bersama beberapa temannya berenang di Kanal Sungai Saddang, karena melihat air kanal yang deras akibat hujan yang turun sejak pagi hari.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Muchtar Tahir, yang menunggui korban di Ruang jenazah Rumah sakit Pelamonia Makassar, mengatakan, tim resceu gabungan awalnya menerima laporan, jika ada dua anak yang terbawa arus saat berenang di kanal tersebut.
Dua korban yang sempat terbawa arus, yaitu Arif, 9 dan Ammang. Arif masih bisa diselamatkan dan dirawat di Puskesmans, tapi Ammang yang dibawa ke RS Pelamonia untuk menjalani perawatan dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.
Muchtar Tahir menambahkan, setelah mendapat laporan, Dinas Sosial bersama Tagana dan SAR melakukan rapat persiapan antisipasi bencana banjir di wilayah Kota Makassar.
“Kami mengimbau warga Makassar agar menghindari daerah-daerah rawan banjir, khususnya saat terjadi hujan deras, seperti saluran kanal tidak lagi dijadikan tempat berenang, karena arusnya deras saat hujan,” ucap Mukhtar.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb menyayangkan pembatas kanal yang hilang, sehingga ia mengaku menghubungi dinas terkait untuk melakukan perbaikan. “Kita juga akan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai,” jelasnya.
Iqbal juga menambahkan, jika pada kondisi curah hujan yang cukup tinggi saat ini, drainase semua sudah diperbaiki, termasuk pintu-pintu air diperiksa supaya tidak mampet.
Pihaknya bahkan sudah menyiapkan posko di masing-masing kecamatan, yang siap selama 24 jam untuk mengantisipas lokasi yang menjadi langganan banjir saat musim penghujan, seperti Manggala, Antang dan Panakkungan.
“Kita berharap juga muka air laut tidak naik, sehingga tidak terjadi rob,” pungkas Iqbal.