Jakarta, Lontar.id – Banjir dan cuaca ekstrem berupa angin kencang melanda tiga desa di Kabupaten Maluku Barat Daya, pada Rabu (8/5/2019) pukul 19.00 WIT. Pertama Desa Laitutun di Kecamatan Pulau Letti, Desa Tounwawan di Kecamatan Moa Lakor, dan Desa Luang Timur Kecamatan Mdona Hiera.
Dampak banjir dan cuaca ekstrem diakibatkan oleh bergeraknya Siklon Tropis Lili, mulai dari Utara Laut Timor terus bergerak ke arah Barat Daya, sehingga menyebabkan terjadinya bencana alam. Untungnya tak ada korban jiwa pada bencana ini.
Di Desa Tounwawan, angin kencang menyebabkan 10 unit rumah rusak berat, 1 unit kantor desa rusak berat berat dan 2 buah kapal tenggalam akibat gelombang tinggi. Sementara di Desa Letti 1 bendungan jebol mengakibatkan air merusak rumah warga, di Desa Poliwu 1 unit sekolah dasar terendam banjir 1,3 meter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dampak Siklon Tropis sudah dirasakan oleh masyarakat di Pulau Letti sejak (6/5) dan puncaknya (8/5) pukul 21.00 WIT. Gelombang juga tinggi sehingga masyarakat tidak ada yang berani berlayar.
“Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya melakukan kaji cepat dan melaporkan kejadian bencana alam ini ke Bupati Maluku Barat Daya. BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya bersama bupati dan OPD/lembaga terkait telah melakukan kunjungan ke lokasi kejadian.
Penanganan darurat dilakukan bersama oleh BPBD, TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat,” kata Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulisnya, Kamis (8/5/2019(.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kendala penanganan darurat dikarenakan, minimnya personil BPBD di Maluku Barat Daya, telekomunikasi yang masih buruk, akses lokasi yang sulit. Sehingga ini yang menjadi kendala bagi tim penanganan untuk mengevakuasi warga.