Jakarta, Lontar.id – Berita terkait kasus pembunuhan menjadi peristiwa yang sering muncul. Maraknya kasus pembunuhan, memang tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di belahan dunia lain. Cara yang digunakan pun berbeda-beda, ada yang membunuh dengan meracuni seperti kasus pembunuhan Mirna yang lalu. Pembunuhan dengan cara menusuk tubuh korban, salah satu yang paling sering kita temukan beritanya.
Rabu, 09 Januari 2019 – seorang siswi SMK Barangnansiang Kota Bogor, Adriana Yubelia Noven ditemukan tewas dengan luka tusukan. Adriana ditemukan tewas di Gang belakang Masjid Raya Kota Bogor, Jalan Riau RT 4/3, Kelurahan Baranansiang, Kecamatan Bogor Timur.
Peristiwa penikaman yang terjadi pada pukul 15.55 WIB itu terekam kamera CCTV. Rekaman berdurasi satu menit lewat enam detik itu menampilkan detik-detik penikaman yang dilakukan seorang pria tidak dikenal dari jarak jauh. Seorang pria mengenakan baju lengan pendek berwarna biru, celana panjang hitam terlihat sudah menunggu di ujung gang tempat kejadian, tepatnya di tangga Masjid Raya Perumahan Jalan Riau RT002/RW003 Kelurahan Baranangsiang.
Tidak ada barang Adriana yang hilang, di kantong rok masih tersimpan telepon genggam siswi SMK tersebut. Saat ditemukan kondisi Adriana bersimbah darah akibat tusukan pisau di dada. Kapolsek Bogor Timur Komisaris Masudi Widodo menyebutkan kasus itu masih dalam penyelidikan.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian sementara dan keterangan para saksi, saat kejadian, Adriana yang masih mengenakan seragam sekolah berjalan menuju Jalan Riau melalui gang samping Masjid Raya. Lalu pelaku bergerak ke arah atas, di saat itu Adriana terlihat sedang menuruni tangga jalan menuju arah bawah ke Jalan Riau. Pelaku menghampiri Adriana yang mencoba menghindar ke sisi pinggir jalan arah tembok, kemudian Adriana didorong pelaku hingga terjatuh. Beberapa saat kemudian, pelaku lalu kabur melarikan diri ke arah datangnya Adriana.
Akibat ditusuk di bagian dada sebelah kiri dengan menggunakan senjata tajam, Adriana pun meninggal dunia dengan mengalami luka robek akibat ditusuk benda tajam.Terdapat luka tusuk selebar kurang lebih 3 cm dalam luka 22 Cm.
Menyaksikan peristiwa pembunuhan yang dialami Adriana membuat kita merekam ulang kasus-kasus pembunuhan yang lain. Sekaligus mempertanyakan mengapa manusia dengan mudahnya melakukan pembunuhan?
Saya kemudian teringat dengan apa yang dikatakan oleh dosen saya kepada mahasiswanya waktu itu di salah satu mata kuliah sastra. Ia mengatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi pembunuhan itu terlihat sesuatu yang biasa karena produk kebudayaan manusia zaman ini mengkonstruksi kita dekat dengan peristiwa itu.
Hal tersebut menurutnya bisa dilihat dari fenomena video games. Meskipun permainan dilakukan dalam ruang virtual, tapi pengaruh video games sangat kuat. Secara tidak langsung, anak-anak diajarkan sejak kecil untuk membunuh. Hal itu bisa dilihat melalui banyaknya produksi video games yang saling membunuh lawan. Parahnya, hal itu tidak disadari terekam dalam kepala kita dan perlahan membentuk karakter anak.
Kasus pembunuhan Adriana bukanlah yang pertama dan terakhir, manusia saling membunuh dalam ruang virtual maupun dalam ruang nyata.