Lontar.id– Apakah kalian di antara ratusan ribu orang Indonesia yang menggunakan skincare Korea? Jika ya, maka tentu saja kita sama.
Tidak dapat dipungkiri bahwa skincare Korea telah mengambil tempat di hati konsumen para perempuan Indonesia. Tidak hanya skincare sebenarnya, namun juga makeup nya- sampai kita mengenalada dua jenis makeup, yaitu makeup ala Korea dan makeup bold/tebal.
Lalu, muncul pertanyaan, apakah skincare ataupun makeup Korea ini cocok untuk wajah orang Indonesia? Hal itu penting dipertanyakan, karena kondisi geografis kita berbeda dengan Korea dan itu memengaruhi kondisi kulit dan kebutuhan kandungan produknya.
Meski demikian, melihat pasar yang besar di Indonesia, produk-produk skincare dari Korea ini sepertinya mulai menyesuaikan dengan kebutuhan orang Indonesia. Gerai-gerai skincare Korea, seperti innisfree, nature republic, telah bermunculan di mall-mall yang ada di Jakarta.
Saya pun sempat bertanya kepada dokter ihwal penggunaan skincare Korea ini. Ia mengatakan bahawa pada dasarnya, perawatan kulit atau skin care tidak fokus apakah produk korea, eropa atau Indonesia, namun, dalam menggunakan suatu produk kecantikan atau perawatan kulit, perlu mengetahui tujuan penggunaan dan kesesuaian produk yang akan digunakan. Pada saat kita sudah cocok dengan suatu produk perawatan kulit, namun karena suatu tren atau penasaran ingin menggunakan suatu produk, maka memaksakan diri untuk menggunakannya, tanpa pertimbangan dan evaluasi, dapat merugikan diri sendiri. Sehingga, bilapun produk ini dari Indonesia, namun tidak tidak berhati-hati dalam menggunakannya, maka akan dapat menyebabkan efek samping yang hampir sama dengan produk luar.
Oleh karena itu, untuk mengetahui keamanan dan kesesuaian produk skincare, beberapa hal perlu diperhatikan, seperti: Apakah produk luar negeri sudah terdaftar resmi di BPOM, bila belum terdaftar resmi, maka keamanan produk tidak dapat dijamin untuk masyarakat Indonesia. Kedua, Jenis kulit harus sesuai dengan skincare yang digunakan. Ketiga, ada atau tidaknya keluhan kesehatan atau riwayat efek samping penggunaan skin care. Keempat, tujuan penggunaan skincare. Kelima, lihat kemasan produk, berkaitan fungsi, komposisi dan cara pakai. Dan terakhir, pada produk baru, gunakan untuk penggunaan awal di bagian kecil kulit. Gunakan secara rutin di tempat yang sama selama 5-7 hari. Bila tidak menyebabkan efek samping berupa gatal, perih, kulit semakin kering, kemerahan, iritasi atau bruntusan dapat menjadi efek samping yang dirasakan saat menggunakan produk baru yang tidak cocok untuk.
Oleh sebab itu, identifikasi produk yang diinginkan dan apakah produk ini bermanfaat atau sekedar penasaran saja bukan opsi yang baik dalam memilih produk perawatan kulit.
Dari penjelasan sang dokter, jelas kita menemukan satu titik terang bahwa bukan masalah produknya berasal dari mana, akan tetapi, apakah itu cocok dengan kebutuhan kulit wajah kita. Meski sebenarnya, sepanjang perjalanan saya menggunakan skincare Korea hampir semuanya tidak ada masalah. Tidak membuat kulit saya iritasi, ataupun jerawatan. Bahkan, ada satu produk Korea yang dapat menyembuhkan kulit saya dari bruntusan.
Meski demikian, yang juga harus diperhatikan, skincare Indonesia juga seiring dengan persaingan brand-brand luar negeri juga mulai berinovasi diri. Tidak banyak yang tahu bahwa produk seperti sariayu, mustika ratu, pixy, memiliki produk-produk yang sangat bagus dan dengan harga yang murah dibandingkan skincare Korea.
Jika kalian terlanjur menggandrungi skincare Korea, maka ada baiknya mencoba hal baru dengan menggunakan produk skincare milik Indonesia. Bahkan tidak hanya skincare, produk makeupnya pun tak kalah canggih, meskipun belum dikenal istilah makeup ala Indonesia. Ehe