Sulawesi Selatan berduka. Enam Kabupaten direndam banjir. Kota Makassar juga. Terparah, banyak rumah yang disapu air bah, dan tujuh korban anak-anak meninggal dunia.
Jakarta, Lontar.id – Hujan yang mengguyur Sulsel, membuat Sungai Jeneberang, di Kabupaten Gowa, meluap. Alhasil, nyaris seluruh daerah di Gowa, terendam banjir besar.
Selain Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng, dan Kota Makassar juga jadi daerah terdampak.
Sebelumnya, Bupati Gowa, Adnan Purictha Ichsan, mengambil inisiatif membuka pintu air Sungai Jeneberang. Jika ditutup, maka risikonya semakin besar. Makanya, pukul 11:00 WITA, Selasa 22 Januari 2018 kemarin, ia melakukannya.
Setelah dibuka, air bah lalu menerjang daerah di Gowa. Akibatnya, warga diungsikan sementara. Data dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 70 jiwa warga mengungsi di Mesjid Baiatul Jihad Tompobalang.
Di Kelurahan Samata 200 jiwa, Masjid Mangngalli 200 jiwa, Puskesmas Pallangga 21 jiwa, Kantor Camat Pallangga 56 jiwa. Kemudian di BTN Pallangga Mas 33 jiwa, Puskesmas Kampili 6 jiwa, Masjid Nurul Iman Yabani Bonto Ramba, Somba Opu, 94 jiwa.
Di Pasar Sungguminasa, 600 Jiwa, Gardu Induk PLN Sungguminasa 40 jiwa, Pandang-pandang 120 jiwa, Bukit Tamarunang 160 jiwa, Kompleks RPH Tamarunang, 521 Jiwa. Sesuai rilis BPBD, total pengungsi sebanyak 2.121 jiwa.
Adapun mereka yang tercatat meninggal, yang dikemas oleh Humas Pemkab Gowa, dari Dusun Patiro, Desa Pattalasang, Kecamatan Manuju adalah sebagai berikut:
- Mansyur (34)
- Dg. Sada (65)
- Nurjannah ((33)
- Rahmatiah (41)
- Lina (29)
- Asni (30)
- Ulfa (2)
- Nurkifayah (21)
- Yuni (11)
- Sukmawati (31)
- Yana (10)
- Arista (1)
- Dg. Lala (40)
- Asse (36)
- Coppong (14)
- Yusra (31)
- Sikran (9 bulan)
- Dg. Lobo (52)
- Dg. Bina (65)
- Rahul (20)
- Rapi (20)
- Misa (45)
- Sri Wahyuni (11)
Korban Kini Dipantau Tagana
Kini, setelah enam wilayah di Sulsel jadi terdampak banjir, Kementerian Sosial mengirim Taruna Siaga Bencana (TAGANA), agar mengevakuasi korban, kemudian mendirikan sejumlah dapur umum dan menyalurkan kebutuhan logistik kepada para pengungsi.
Sebanyak 450 Tagana yang ditugaskan ke-6 daerah yang terkena dampak banjir dan warga yang terjebak. Mereka diambil dari Gowa sebanyak 100 orang, 200 orang dari Makassar, 50 orang dari Maros, 50 orang dari Pangkep, dan 50 orang dari Barru.
“Ada 450 TAGANA ke lokasi, mereka membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir. Juga kami kerahkan 2 perahu karet di Gowa dan satu di Makassar,” kata Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Kementrian Sosial akan menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam selama masa pengungsian di posko-posko yang sudah disiapkan. Bantuan itu berupa makanan dan lauk pauk sebanyak 1.400 paket, 15 ribu bungkus mie instan, 1 unit tenda serbaguna keluarga, 300 lembar tenda gulung, 50 unit velbed, 100 lembar kasur.
Peralatan keluarga sebanyak 600 paket, 250 paket peralatan dapur keluarga, 200 lembar selimut, dan 100 paket sandang. Total bantuan tahap pertama ini sebesar Rp874 juta.
“Kami akan terus memantau perkembangan upaya perlindungan korban bencana banjir Sulsel,” ujarnya.
Penulis: Ruslan