Lontar.id – Tim penyelamat di Filipina selatan mencari tanda-tanda kehidupan di sebuah pusat perbelanjaan yang runtuh, setelah gempa kuat yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Para pejabat tanggap bencana mengatakan, lima orang diyakini terjebak di puing-puing Pusat Perbelanjaan Perdagangan Selatan di Padada, sebuah kota di pulau Mindanao yang terletak sekitar 20 km (12 mil) dari pusat gempa hari Minggu.
Dilansir Reuters, Tim penyelamat pada hari Senin (16/12/2019), menggunakan gergaji mesin dan peralatan pencitraan termal untuk mencari orang yang selamat. Mereka mengatakan ada sedikit harapan untuk menemukan orang yang masih hidup.
“Ini sangat menyedihkan. Ada peluang yang sangat tipis untuk menemukan orang yang selamat, “kata pejabat bencana regional Christopher Tan kepada CNN Filipina.
Seorang gadis berusia enam tahun tewas, ketika tembok rumahnya runtuh saat gempa berkekuatan 6,8, melanda wilayah tersebut. Tim penyelamat juga menemukan mayat dua wanita pada malam hari, tetapi beberapa gempa susulan merepotkan mereka.
31 orang lainnya terluka, kata Francis Irag, petugas informasi regional.
Tayangan televisi pada hari Senin (16/12/2019), menunjukkan petugas pemadam kebakaran dan penyelamat menggunakan obor untuk mencari di luar pusat perbelanjaan. Jalan-jalan tertutup oleh puing-puing dan logam yang hancur.
Gempa itu juga mengakibatka pemadaman listrik yang meluas, dan kerusakan kecil pada lebih dari 300 rumah dan delapan bangunan pemerintah.
Presiden Rodrigo Duterte dan keluarganya berada di Kota Davao ketika gempa terjadi sekitar 61 km (38 mil) jauhnya, tetapi tidak terluka.