Tuesday, May 20, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Esai

Mengapa Timur yang Mistis dan Barat yang Modern?

Oleh Ais Aljumah
28 January 2019
in Esai
Mengapa Timur yang Mistis dan Barat yang Modern?

Illustrasi Barat dan Timur. (Lontar.id/wawan)

65
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Lontar.id- Edwar W Said dalam bukunya Orientalisme menunjukkan satu hal paling mendasar yang harus diketahui bangsa timur tentang bagaimana mereka diposisikan oleh barat. Bagi Said, orientalisme adalah cara pandang barat yang telah menghegemoni dunia timur.

Selama ini, timur selalu dipahami sebagai bangsa yang terbelakang, primitif, dan penuh mistisme. Sementara itu, barat selalu dipahami sebagai bangsa yang modern, kaya, dan logis.

Said melihat hal itu sebagai cara barat yang terus-menerus menjadikan timur sebagai koloni-koloni mereka. Akan tetapi, cara pandang oriental bukan semata-mata milik Barat, kita (timur) yang menjadi sasaran nyatanya juga mengukuhkan pandangan tersebut.

Kita selalu menganggap yang barat itu lebih hebat dan modern. Kita selalu lebih bangga memamerkan foto-foto kita di luar negeri sebagai sebuah pencapaian yang lebih keren. Kita tentu lebih merasa hebat jka berhasil kuliah di luar negeri. Kita akan merasa superior jika menggunakan tekhnologi-tekhnologi dari barat.

Said barangkali dalam buku tersebut tidak hanya ingin mengkritik barat tapi juga timur yang juga mengukuhkan pandangan itu. Akan tetapi, pertanyaan mendasar yang patut diajukan adalah apakah dalam realitasnya dunia timur dalam pandangan barat benar terjadi?

Sebagai orang timur saya tentu ingin membela bangsa saya sendiri. Terlepas dari anggapan dan kenyataan di lapangan kalau timur saat ini memang jauh terbelakang dibandingkan barat.

Saya mensyukuri terlahir sebagai orang timur yang mempunyai nenek moyang seorang penakluk samudra, petarung perang, dan pencipta bangunan yang megah. Coba sebutkan, tekhnologi apa yang bisa menandingi pembangunan candi borobudur, prambanan, dan candi-candi yang lain? Adakah yang bisa menggantikan hari ini para penakluk samudra yang dapat bertahan hidup di atas air dalam waktu yang sangat lama? Mereka semua adalah bangsa timur yang mungkin saja sering kita lupakan.

Mistisme Sebagai Kegersangan Berpikir Kita

Suatu hari saat mengkuti obrolan buku di Kediri, salah satu teman saya bertanya skeptis. “Kenapa ya kita itu masih sangat suka yang mistis. Masih menggilai cerita horor. Bahkan, masih ada yang mengirim doti-doti (guna-guna) demi mendapatkan balasan cinta?

Pertanyaan itu membuat saya berpikir keras. Ia, kita memang bangsa yang sangat menyukai dunia mistisme. Buktinya, film horor tidak pernah sepi penonton. Video-video youtuber yang mengangkat kisah mistis dan paranormal tidak jarang yang trending topik. Cerita misteri yang saya buat di laman lontar.id hampir semuanya trending topik.

Saya sempat komplain terhadap diri sendiri dan pembaca. Bagaimana tidak, tulisan-tulisan yang saya buat berhari-hari, dikerjakan dengan riset terlebih dahulu sangat sepi pembaca dibandingkan dengan cerita misteri yang saya buat dengan sekejap mata, tanpa riset dan penuh halusinasi.

Fenomena mistisme yang semakin marak dibahas di Indonesia sebenarnya menjadi salah satu ciri, mengapa barat selalu menganggap kita primitif dan mistis sementara mereka canggih dan modern. Ibaratnya, barat sudah membicarakan pencapaian mereka mendarat di bulan, dan timur masih membayangkan dan meraba-raba dari jauh mitos adanya seorang perempuan di atas bulan.

Kita sadar sebagai bangsa yang telah mendapatkan kolonialisasi selama ratusan tahun tidak akan bisa lepas sepenuhnya dari konstruksi wacana para kolonialis barat. Kita hanya dapat mengenang bagaimana peradaban yang dibangun oleh para pendahulu kita yang melampaui peradaban apapun termasuk barat sembari merevolusi mental dan cara berpikir kita.

Kalau kata Rocky Gerung, demokrasi tidak memerlukan jalan tol, tapi jalan berpikir. Dan itu yang devisit pada negara kita saat ini.


Share39Tweet11Share4SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Istora yang Menggemparkan Pebulutangkis Dunia

Next Post

Apakah Kita Sudah Adil dengan Dunia dan Akhirat?

Related Posts

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target
Esai

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target

by Dumaz Artadi
3 February 2021

Lontar.id - Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU) untuk jenazah pasien positif Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, tidak sesuai target yang...

Read more
Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

21 April 2020
Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

9 February 2020

Gugatan Terhadap Penggunaan Istilah Animisme untuk Menyebut Kepercayaan Nenek Moyang

6 February 2020
Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

4 February 2020
YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

29 January 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In