Jakarta, Lontar.id – Zulfadhin (35), yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi taksi ditemukan tewas mengenaskan. Ia gantung diri di indekos kawannya.
Tempat mengakhiri hidupnya dipilih di kamar mandi indekos kawannya, di Jl. Mampang Prapatan, Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan.
Dugaan sementara, Zul terlilit utang. Sebab melalui penuturan Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan, Iptu Anton Apriyanto, ditemukan secarik kertas surat di sekitar lokasi kejadian, yang diduga ditulis oleh korban.
“Korban ditemukan gantung diri dengan seutas tali di pintu kamar mandi, dan ditemukan surat (diduga dibuat oleh korban),” ujarnya.
Dalam surat terakhir, ada pesan bahwa ia yang menulis surat, meminta maaf kepada anak dan istrinya, karena selama ini telah menyusahkan mereka dan berharap agar tidak berbohong.
“Maafkan saya telah membuat semua orang susah. Anak anak jangan lah pernah kalian menjadi orang yang suka berbohong. Ayah telah membuat kalian susah, kelak menjadilah orang orang yang jujur. Istri ku maafkan aku yang tak pernah membuat kalian bahagia.”
“Kepada OJK dan pihak berwajib tolong berantas pinjaman online yang telah membuat jebakan setan: wahai para rentenir online, kita bertemu nanti di alam sana. Jangan pernah ada yang bayar hutang online saya, karena hanya saya yang terlibat tidak ada orang lain terlibat kecuali saya,” terang isi surat tersebut.
Sementara rekan korban, Nardi (22), yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut, menuturkan, pada Minggu (10/2). Saat itu, korban mendatangi rumah kosnya untuk numpang menginap. Pasalnya, korban tak bisa tidur di mess sopir taksi
Nardi meninggalkan korban sendirian di rumah kosnya, dia hendak bekerja sebagai tukang cuci mobil taksi. Tak lama kemudian, pada pukul 09.00 WIB Nardi kembali di rumah kosnya dan pintu rumahnya terkunci.
Lama pintu rumah diketok, namun tak kunjung ada jawabannya, Nardi pun akhirnya mendobrak pintu tersebut. Setelah ia masuk, Nardi menemukan mayat Zulfadhin tergantung di pintu kamar mandi.
Penulis: Ruslan