Lontar.id – Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia memiliki anggota yang tersebar baik di dalam maupun di luar negeri. Sebaran keanggotaan yang luas tersebut merupakan potensi besar bagi NU dalam menjalankan peran organisasi. Oleh karena itu, ke depan, diperlukan perencanaan yang baik agar peran tersebut dapat semakin dirasakan di tingkat nasional dan global.
“Kalian semua harus bisa memikirkan langkah-langkah NU ke depan supaya perannya optimal di dalam negeri maupun di luar negeri, di tingkat global,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Luar Negeri di Ruang Diamond, Hotel Emersia Lampung, Rabu, 22 Desember 2021.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, peran yang saat ini telah dilakukan dengan baik diantaranya adalah dalam menjadi organisasi Islam yang moderat dan mengajarkan paham kebangsaan yang baik kepada umat. Namun, Wapres menilai, sisi lain pun harus dapat dioptimalkan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Peran-peran di luar itu terutama ekonominya, ini yang belum. Oleh karena itu, bagaimana 100 tahun kedua ini supaya peran NU tidak hanya soal kebangsaan tetapi soal ekonomi dan peran globalnya,” urai Wapres.
“Tentang climate change, Indonesia sedang menjadi Ketua G 20. Salah satu agendanya penanggulangan emisi nol persen. Saya kita kita mendorong pikiran ini,” tambahnya.
Menutup arahannya, Wapres pun meyakini bahwa dengan Sumber Daya Manusia (SDM) pengurus NU yang tersebar di berbagai lokasi dan dengan pengelolaan yang baik, maka potensi besar ini dapat berubah menjadi sebuah kekuatan besar yang berdampak pada kemaslahatan umat.
“Mengubah potensi menjadi kekuatan. Bagaimana potensi yang besar menjadi suatu kekuatan yang bisa kita jadikan gerakan melalui perbaikan-perbaikan,” pungkas Wapres.
Audiensi dilanjutkan dengan diskusi dan laporan dari beberapa perwakilan PCI NU luar negeri yang hadir. Seluruh perwakilan secara singkat melaporkan program kerja dan kegiatan lainnya yang telah dilakukan di wilayah masing-masing.
Hadir dalam audiensi ini diantaranya PCI NU Tiongkok Imron Rosyadi Ahmad, PCI NU Brunei Darussalam Didi Supardi dan Saptono, PCI NU Turki Ahmad Munji, PCI NU Belanda Ibnu Fikri, PCI NU Australia M. Taqiyuddin, PCI NU Mesir Tubagus Mansur, dan PCI NU Malaysia M. Taufik.