Lontar.id – Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Andi Rio Idris Padjalangi mengatakan, saat reses di daerah pemilihan (Dapil) Sulsel II, dirinya banyak menyalurkan bantuan alat pertanian dan perikanan kepada petani dan nelayan.
Menurut dia, alat pertanian dan perikanan sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang mencari nafkah. Dengan bantuan tersebut ia berharap agar pendapatan mereka bisa lebih meningkat dari sebelumnya.
“Bantuan alat pertanian tersebar di kabupaten, lalu bantuan alat perikanan itu yang minta,” kata Andi Rio Idris Padjalangi saat dikonfirmasi, Minggu (12/01/2020).
Saat menyalurkan bantuan tersebut, Andi Rio Idris Padjalangi mengaku mendapat banyak masukan dan keluhan warga. Keluhan itu berkaitan dengan sejumlah alat pertanian yang turun ke kelompok tani namun banyak tidak tepat sasaran.
Seperti kelompok tani yang sudah terdaftar untuk mendapatkan bantuan program pengadaan dari kementerian, namun kelompok lain yang diserahkan. Kejadian itu ia peroleh dari petani Sinjai yang melaporkan secara langsung pada dirinya saat turun reses.
“Ada beberapa keluhan seperti alat pertanian itu tidak diperuntukkan sesuai yang diberikan. Beda orang dan beda kelompok yang terima, itu di Sinjai. Harusnya orang ini yang dapat tapi beda orang yang menerimanya. Itu tidak memenuhi syarat,” terang Anggot Komisi III DPR RI tersebut.
Keluhan lain kata Andi Rio, menyangkut masalah hukum. Banyak juga warga mengeluhkan Soedirjo Aliman alias Jen Tang pelaku korupsi yang keluar dari tahanan. Padahal Jen Tang sebelumnya telah ditangkap saat buron, namun kini kembali dilepaskan oleh Kejati Sulsel.
Andi Rio mengaku akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, guna memperjelas status Jen Tang yang dikeluarkan atau ditangguhkan penahanan.
“Ada juga keluhan tentang persoalan hukum, persoalan hukum itu banyak termasuk tentang Jen Tang. Ada juga yang mempertanyakan kok bisa keluar, padahalkan dia sudah diserahkan di kejakasaan. itu semua jadi bahan rapat semua dengan pihak kementerian terkait dengan masukan itu,” ujar Legislator 3 periode tersebut.
Selain itu, terdapat juga kasus yang menimpa masyarakat. Seperti kasus penikaman terhadap warga, meski sudah dilaporkan ke Polsek setempat, namun penangananya dianggap masih lambat.
“Lambatnya penanganan kasus-kasus kecil, di lingkungan Polsek Sinjai. Ada warga yang ditikam tapi susah sekali ditemukan (pelakunya), tidak cepat menangani pengaduan. Polsek itu dia bilang katanya, dia belum temukan pelaku itu langsung kepada saya (laporan warga),” ujar Andi Rio.
Editor: Syariat