Lontar.id- Catatan buruk terhadap budaya prank di Indonesia telah memunculkan korban dan meresahkan warga. Pengaruhnya luar biasa besar dan merugikan. Selain pernah heboh berita sopir ojek online yang diprank dengan memesan barang dalam jumlah besar (nominalnya sampai jutaan rupiah) lewat aplikasi ojol, lalu setelah pesanan dibelikan sopir, si YouTuber akan membatalkan pesanannya. Setelah itu, muncul lagi ide-ide prank yang tidak terduga.
Parahnya di Makassar, ada remaja yang melakukan prank diculik dan dibius oleh orang yang tak dikenal, pada 29 Desember 2020. Aparat terkejut dan marah karena dianggap dipermainkan. Memang tidak bisa dipastikan dari mana sebenarnya ide prank tersebut. Apakah berasal dari euforia YouTubers yang keranjingan membuat konten prank? Akan tetapi, jelas sang remaja mengeluarkan satu kunci yang merujuk pada aliran prank para YouTubers, yaitu ia mengaku melakukan “prank”.
Sang remaja yang merupakan salah satu siswi SMK di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), IP (16) mengaku diculik oleh orang tak dikenal. IP bahkan menyebut dirinya dibius lalu diikat pada pohon lalu berhasil melarikan diri karena dibantu seorang anak kecil.
Dalam video yang viral, IP mengaku diculik oleh sejumlah orang yang awalnya sedang menanyakan alamat pada Selasa (28/01/2020). Namun belakangan, orang tersebut membius dan menculik IP ke sebuah tempat menggunakan mobil. IP juga mengaku diikat pada sebuah pohon.
Belakangan, konten prank para YouTuber sudah sangat jarang diproduksi. Beberapa video yang trending di YouTube sudah beralih ke tayangan seperti podcast, hingga video digigit ular. Nampaknya, masyarakat YouTube juga sudah lelah dengan konten-konten prank yang sudah tak asik, digantikan dengan atraksi TikTok para selebriti.
Kita ingat betul, aplikasi TikTok ini pernah disorot karena dianggap memberikan pengaruh negatif pada remaja. Bahkan, TikTok sempat diblokir sebelum akhirnya dibuka kembali.
Tokoh fenomenal TikTok pun muncul dalam rupa negatif dan dianggap alay. Ia adalah Prabowo Mondardo alias Bowo Alpenliebe yang pernah sangat terkenal karena aksinya di TikTok. Aplikasi TikTok seolah terkonstruksi sebagai mainan kelas menengah ke bawah.
Akan tetapi, seperti roda kehidupan yang terus berputar, TikTok yang dulunya dihujat, kini dielu-elukkan. Bowo mengucapkan kalimat mutiara, “Akunya udah kering, dia baru nyebur” saat diwawancarai Trans TV terkait banyaknya seleb yang sekarang main TikTok.
Di Instagram, hampir semua beranda saya dipenuhi dengan aksi TikTok. Bukan hanya dari kalangan yang tidak terkenal, tapi juga dari influencer, bahkan selebriti. Menakjubkannya, berbeda dengan konten prank yang biasanya hanya ditonton dan dilakukan oleh remaja alay dan para YouTuber, aksi TikTok terlihat lebih kosmopolit. Ia juga menaburkan virus-virusnya kepada mahasiswa, pengajar, penyair, hingga seniman.
Saking hebohnya, sastrawan dan guru besar, Sapardi Djoko Damono kini juga main TikTok. Aksi Sapardi main TikTok dapat dilihat melalui Instagram fiksigpu. Sebagai generasi 90-an, saya cukup terhina dengan aksi Pak Sapardi, karena saya sendiri belum pernah memainkan TikTok.
Seorang penggubah puisi yang ahli dalam merangkai kata-kata, kini lihai melakukan gerakan-gerakan di TikTok. Mantap Pak!