Lontar.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyatakan, 10 warga Jateng yang telah menjalani proses karantina di Natuna, semua dalam kondisi sehat.
Melalui keterangan tertulis Pemprov Jateng, Minggu (16/2/2020), disebutkan, Pemprov Jateng memfasilitasi kepulangan 10 warga Jateng tersebut. Lima di antaranya menumpang pesawat dan turun di Bandara Jendral Ahmad Yani, Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyampaikan, mereka sudah dinyatakan sehat dan merasa senang dapat menginjakan kaki di Jawa Tengah.
Warga Jateng yang dipulangkan terbagi dalam beberapa sesi. Lima orang melalui Bandara Jenderal Ahmad Yani, yakni dua orang warga dari Semarang, dan masing-masing saru orang warga Kendal, Pati dan Sukoharjo. Sisanya, tiga orang turun di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, dua orang lainnua naik kendaraan darat.
“Mereka difasilitasi oleh pemprov, disediakan kendaraan untuk pulang ke rumah masing-masing. Namun ada juga yang dijemput keluarganya. Tidak ada perlakuan khusus, wong mereka ini sudah dinyatakan sehat kok. Oleh karena itu jangan ada kekhawatiran,” ujarnya.
Terkait pengawasan secara medis, tetap dilakukan. Hanya saja, pengawasan tersebut tidak melekat. Bagi mereka yang mengalami sakit, diharapkan melapor ke dinas kesehatan terdekat.
Yulianto memaparkan, sebagian besar warga Jateng yang usai dikarantina di Natuna, adalah mahasiswa. Terkait proses pembelajaran, mereka mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kampus.
“Jadi mereka belajar lewat internet, ada aplikasinya, sampai kemudian ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak kampus,” beber Yulianto, usai mendampingi para mahasiswa, di ruangan khusus.
Ia menegaskan, di Jawa Tengah tidak ada kejadian penularan Covid-19 yang terjadi. Hal itu berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan baik di areal bandara, rumah sakit dan beberapa perusahaan yang mempekerjakan warga asing.
“Yang diluar ini (Natuna) kita sudah lakukan pemantauan, semua negatif Covid 19 (Virus Corona). Yang di rumah sakit juga sudah kita pulangkan semua, tidak ada yang terindikasi di Jawa Tengah,” tegas Yulianto.
Meskipun demikian, kewaspadaan terus digencarkan, pada pintu masuk kedatangan bandara maupun pelabuhan. Seperti dikatakan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang Ariyanti.
“Tetap kesiagaan, kewaspadaan kita lakukan. Terutama penumpang yang dari luar negeri, (jika ada) suhunya (badan) meningkat kita berikan High Alert Card, tapi sampai sekarang tidak ada. Tidak hanya di sini, di Bandara Adi Sumarmo maupun pelabuhan, semuanya aman,” paparnya.
Ia berharap, status kewaspadaan terhadap Covid-19 akan segera diturunkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Namun hingga sekarang, pihaknya masih menunggu arahan terkait hal tersebut dari Kemenkes RI.