Lontar.id – Sebanyak 5.700 personel gabungan disiapkan untuk pengamanan natal 2019 dan tahun baru 2020, di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari jumlah total personel gabungan itu, 3.000 di antaranya merupakan personel jajaran Polda Sulsel. Sisanya dari TNI, Basarnas, Satpol PP, Dishub dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya.
TNI-Polri juga menyiapkan 57 pos pengamanan yang tersebar di berbagai daerah di Sulsel. Pos itu difungsikan sebagai sarana pengaduan atau laporan jika terdapat hal-hal yang dianggap dapat mengganggu ketertiban umum.
Kepala Polda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, menjelaskan, untuk tahun ini, pihaknya fokus pada pengamanan di Kota Makassar khususnya, dan wilayah perbatasan lain seperti Kota Parepare dan Kabupaten Bone.
Khusus di Kota Makassar, kata Mas Guntur, fokus penjagaan dan pengamanan di tempat-tempat ibadah seperti gereja, lokasi-lokasi wisata hingga objek-objek vital lainnya yang dianggap cukup rawan.
“Potensi kerawanan, banyak tempat ibadah, pelabuhan, bandara, terminal dan objek vital lainnya seperti pusat perbelanhaan. Itu fokus keamanan kita selama natal dan tahun baru,” ungkap Guntur.
Sejumlah organisasi masyarakat, juga dilibatkan dalam proses pemantauan dan pengamanan sejumlah tempat atau kawasan yang berpontensi rawan.
Sementara, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku sudah menerbitkan surat edaran yang meminta pada pihak berwajib untuk memeriksa sejumlah toko yang menjual petasan. Ia ingin agar petasan yang beredar di masyarakat dapat diamankan.
“Kita berharap agar malam tahun baru tanpa petasan. Kalau kembang api masih bisa, tapi petasan itu yang tidak kita inginkan,” tegas Nurdin.