Lontar.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang memetakan sembilan titik rawan kebencanaan yang mungkin timbul saat memasuki musim hujan di daerah itu.
Dilansir laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Senin, 8 November 2021, hasil pemetaan nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak terkait, termasuk perangkat desa di wilayah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang, Ulul Azmi, menerangkan, sembilan titik tersebut rawan terhadap potensi bencana di banjir, puting beliung, gelombang laut tinggi, abrasi, dan tanah longsor.
Menurutnya, beberapa wilayah rawan terkena banjir, yakni Batang bagian utara, pusat kota Batang, Tulis, dan Gringsing.
“Banjir bandang rawan terjadi di Subah dan Bawang. Tanah longsor pun sering terjadi di wilayah Gringsing bagian selatan, Tersono, Bawang, Reban, Bandar, dan Blado,” demikian tertulis dalam keterangan resmi Pemprov Jateng.
Bupati Batang, Wihaji, menjelaskan, pihaknya bersama Polres Batang, dan Kodim 0736/Batang menyiapkan pasukan khusus penanganan bencana.
“Jika ada kejadian yang berkaitan dengan bencana, seluruh tim cepat dan tanggap, dengan tindakan yang harus segera dilakukan. Apel ini untuk menyamakan persepsi, sehingga bisa bersinergi antara Pemkab, TNI/Polri bersama relawan,” kata Bupati Batang Wihaji, usai mengecek mobil dapur umum, di Jalan Veteran, Kabupaten Batang, beberapa waktu lalu.
Ditambahkan, pemetaan titik rawan bencana diperlukan untuk menyusun strategi penyelamatan penduduk, apabila bencana datang.
“Untuk wilayah utara berpotensi banjir dan yang berdekatan dengan laut rawan terjadi rob serta tanah longsor yang rawan tanah longsor. Apabila terjadi kegawatdaruratan utamakan untuk menyelamatkan manusianya, baru hal-hal lain kita pikirkan,” bebernya.