Sunday, June 8, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Nasional

Demokrat Pertanyakan, BPJS Tak Tanggung Subsidi Orang Miskin

Oleh Ruslan
5 November 2019
in Nasional
Demokrat Pertanyakan, BPJS Tak Tanggung Subsidi Orang Miskin

Rapat Kerja (Raker) sekaligus Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX bersama Kementerian Kesehatan. Rapat ini juga diikuti oleh mitra kerja Komisi IX seperti BPJS Kesehatan, DJSN, BPOM dan BKKBN Di Gedung Nusantara I, Kompleks Senayan, Jakarta. Sumber Foto: Lontar.id/ Dumaz Artadi.

217
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Lontar.id – Politisi Fraksi Partai Demokrat (F-Demokrat) Anwar Hafid menyoroti kenaikan premi BPJS yang mencapai 100 persen. Padahal menurut dia, BPJS sengaja dibentuk oleh negara untuk menjamin dan meringankan beban biaya kesehatan masyarakat. 

Anwar Hafid tak setuju bila semua golongan pengguna kartu BPJS dinaikkan, karena secara pendapatan perkapita jelas berbeda. Misalnya, pengguna kelas 3 kebanyakan berasal dari masyarakat miskin yang menggantungkan jaminan kesehatannya kepada pemerintah dan layanna BPJS.

Kondisi ini kontras dengan pengguna kelas pertama dan kedua, rerata mereka memiliki pekerjaan tetap serta berpenghasilan tinggi. Sehingga jika dinaikkan, tidak begitu berpengaruh. Lain halnya dengan kelas 3 yang relatif mayoritas dari masyarakat kurang mampu. 

“Memang kalau kelas 1 dan 2 orangnya banyak yang mampu. Tapi mereka di kelas 3, hampir sebagian besar yang terpaksa harus ikut peserta BPJS, karena harus mendapatkan jaminan kesehatan,” kata Anwar Hawid saat Raker sekaligus RDP dengan Kementerian Kesehatan serta mitra kerja Komisi IX, Selasa (05/11/2019). 

Menaikan premi BPJS khusus kelas 3 dari Rp25.500 menjadi Rp42.000 menurutnya tidaklah tepat, meskipun pemerintah beralasan terjadi defisit. Jika membandingkan dengan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik itu Polisi, TNI hingga anggota DPR, pemerintah memberikan jaminan kesehatan berupa asuransi. 

Sementara masyarakat miskin justru harus mengeluarkan uang banyak, demi mendapatkan pelayanan kesehatan. Seharusnya kata Anwar Hafid, hal itu perlu dibalik, masyarakat miskinlah yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. 

Apabila terjadi defisit seperti alasan pemerintah, seharusnya diperbaiki mulai tahap awal seperti tata kelola yang benar serta manajemen keuangan. Sehingga BPJS sebagai perpanjangan tangan pemerintah tidak membebankan pada masyarakat dan memberikan subsidi kesehatan pada masyarakat miskin. 

“PNS, DPR dan sebagainnya justru ditanggung kesehatannya oleh negara. Kenapa orang miskin tidak di tanggung oleh negara,” terangnya. 

Sementara Politikus PDIP, Ribka Tjiptaning Proletariat, mempertanyakan minimal lima strategi politik apa yang akan digunakan oleh kementerian kesehatan selama lima tahun ke depan. Strategi tersebut menyangkut bidang kesehatan seperti pelayanan, ketersediaan obat-obatan, sarana dan prasarana. 

Menurut Ribka, Kementerian Kesehatan harus mempunyai road map yang jelas untuk menangani persoalan serius yang dihadapi masyarakat.  “Strategi politik kesehatan seperti apa yang akan digunakan oleh kementerian Kesehatan selama lima tahun ke depan untuk Indonesia,” ujarnya. 

Ia mempertanyakan terkait premi BPJS yang dinaikkan 100 persen, apakah diikuti dengan perbaikan pelayanan kesehatan, ketersediaan obat-obatan. Pasalnya, masih terdapat sejumlah pasien yang mendapatkan perlakuan tidak sama di rumah sakit. 

Pasien pengguna BPJS terkadang diabaikan, ia merujuk pada contoh kasus, seorang bayi yang ditahan di rumah sakit hanya karena biaya. Padahal ibu pasien tersebut menggunakan kartu BPJS yang dijamin oleh negara. Ribka tak merinci di mana lokasi kasus penahanan bayi oleh rumah sakit tersebut. 

Ia juga meminta kepada Menteri Kesehatan agar membuka penggunaan alokasi anggaran untuk pembelian alat kesehatan mulai tahun 2005 hingga 2019. Karena menurutnya, masih banyak masalah terkait pembelian alat kesehatan yang harus diperbaiki. Bahkan ia menuding adanya oknum tertentu memanfaatkan penggunaan anggaran di Kementerian Kesehatan. 

“Pembelian alat kesehatan dari tahun 2005 sampai 2015 harus dibuka supaya kita tahu, mungkin dari sisi regulasinya bagus tapi di juknisnya belum. Dan saya menduga ada pemain yang sudah lama di Kementerian Kesehatan,” akunya. 

Sampai saat ini Raker sekaligus RDP dengan Kementerian Kesehatan beserta mitra Komisi IX masih berlangsung. Dan rencananya untuk pembahasan lebih mendalam terkait premi BPJS akan dilanjutkan besok. 

Editor: Ais Al-Jum’ah

Share87Tweet54Share22SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Cara Imam Fauzan Serap Aspirasi Nelayan Hingga Ibu Hamil

Next Post

BPJS Naik, Pemerintah Nampaknya Lupa Pelayanan Kesehatan Kita Masih Buruk

Related Posts

Kuda-Kuda Nusantara di Tahun Mendatang: Stabil, atau Sekadar Tahan Guncang?
Ekonomi

Kuda-Kuda Nusantara di Tahun Mendatang: Stabil, atau Sekadar Tahan Guncang?

by N. Halim
28 May 2025

Apakah fondasi ekonomi cukup kuat ketika langit global penuh awan ketidakpastian? Indonesia bersiap menapaki tahun 2026 bukan dengan langkah ringan,...

Read more
Menteri PPPA Harap Vonis Seumur Hidup untuk Pemerkosa 13 Santriwati Beri Efek Jera

Menteri PPPA Minta Hentikan Eksploitasi Joki Anak di Bima

15 March 2022
Pemerintah Pantau Tren Penurunan Kasus Covid-19 Jelang Lebaran

Pemerintah Pantau Tren Penurunan Kasus Covid-19 Jelang Lebaran

28 February 2022
Mulai Besok, Pemerintah Berlakukan Kebijakan Karantina 3 Hari untuk PPLN

Mulai Besok, Pemerintah Berlakukan Kebijakan Karantina 3 Hari untuk PPLN

28 February 2022
Satgas pangan Polri Temukan Penimbunan hingga Pengalihan Minyak Goreng

Satgas pangan Polri Temukan Penimbunan hingga Pengalihan Minyak Goreng

22 February 2022
Kementerian PPPA Sebut Anak Pelaku dan Korban Pemerkosaan di Majalengka Berhak Perlindungan Khusus

Kementerian PPPA Sarankan Kejati Banding terkait Vonis terhadap Pemerkosa 13 Santriwati

21 February 2022
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In