Lontar.id – Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi peluang sekaligus tantangan bagi provinsi yang bersebelahan. Salah satunya Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui perbatasan selat Makassar.
Beberapa wilayah yang dekat secara geografis, akan mengalami peningkatan perdagangan hingga investasi, tentunya daerah-daerah tersebut yang memiliki konektivitas yang baik. Sarana dan prasarana yang mendukung seperti tersedianya jalur distribusi, baik udara maupun laut.
Sedangkan tantangannya, belum tersedianya infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara yang cukup untuk memasok barang ke pusat ibu kota. Maka daerah tersebut hanya menjadi penonton ditengah meningkatnya mobilitas daerah lain memasok barang.
Anggota DPR F-PKS Andi Akmal Pasluddin mendorong peran pemerintah agar menyiapkan diri dari sekarang. Sebagai salah satu provinsi yang dekat dengan Kaltim, Sulsel sangat strategis sebagai wilayah yang bisa meraup keuntungan dari perpindahan ibu kota baru.
Keuntungan itu bisa didapatkan melalui distribusi dan pasokan barang yang cukup besar. Seperti distribusi hasil pertanian, daging, beras dan jagung. Hal ini kata Akmal Pasluddin perlu dipikirkan secara baik oleh pemerintah provinsi agar tidak direbut oleh provinsi lain.
“Sulsel harus mengambil peran sebagai provinsi yang akan memback up kebutuhan ibu kota baru. Walaupun banyak berbatasan dengan provinsi lain, namun siapa yang sigap siapa yang lebih bisa memanagemen pemerintahan kita. Maka barang-barang kita dari Sulsel bisa jadi salah satu sumber kebutuhan ibu kota baru,” kata Andi Akmal Pasluddin saat dihubungi, Jum’at (22/11/2019).
Andi Akmal Pasluddin mencontohkan, bahwa Sulsel merupakan wilayah pemasok barang menuju Papua dan Maluku. Itu menandakan posisi Sulsel sangat strategis sebagai pusat perdagangan di Indonesia Timur.
Sementara itu, saat ini Balikpapan tengah membangun pelabuhan baru untuk mendukung aksesibilitas transportasi. Demikian juga dengan pelabuhan lainnya sementara dibenahi agar menopang akses laut.
Untuk menyiapkan diri sebagai wilayah penopang ibu kota, Sulsel sudah seharusnya membenahi diri dengan memperbaiki aksesibilitas transportasi laut dan udara. Sehingga memudahkan konektivitas jika benar-benar ingin serius.
“Sulsel harus melakukan perbaikan infrastruktur secara besar-besaran. Bandar sekarang lagi diperluas, ini jadi sarana pendukung yang bisa menghubungkan dan Sulsel menjadi daerah penyangga ibu kota negara,” terang Andi Akmal.
Selain memperbaiki infrastruktur yang ada, perlu dilakukan perbaikan sumber daya manusia (SDM). Dengan demikian, Sulsel juga bisa menyuplai tenaga kerja terampil untuk masuk di instansi pemerintah maupun swasta.
Sebagai legislator asal Sulsel, Andi Akmal akan berusaha keras bersama legislator Sulsel lainnya mengalokasikan anggaran ke Sulsel. Sehingga persiapan menjadi provinsi penyangga ibu kota bisa terpenuhi melalui bantuan dari pusat.
“Kiita harus bisa ambil keunggulan ini melalui kedekatan wilayah. Tapi kita siapkan dulu sarana dan prasarana hingga SDM. Supaya kita bisa menyuplai tenaga kerja terampil di berbagai sektor,” tuturnya.
Editor: Ais Al-Jum’ah