Lontar.id – NB (21), pelaku pembunuhan terhadap Slamet (25), pemerkosa Ju (22), istri pelaku, menilai bahwa korban wajib dibunuh. NB mengaku tidak menyesal membunuh Slamet.
NB yang merupakan teman masa kecil Slamet, mengatakan, Slamet telah mengkhianatinya, dengan memperkosa istrinya hingga tiga kali. Padahal Slamet merupakan sahabat yang dipercaya.
“Kok malah memperkosa istri saya. Itu pun bukan sekali, melainkan 3 kali. Jadi wajib dibunuh,” ucapnya saat rilis di Mapolres Probolinggo, Rabu (27/11/2019).
NB membunuh Slamet menggunakan clurit pada Sabtu (23/11/2019) pagi. Saat itu NB pamit untuk pergi memancing. Tetapi dia kembali pulang, dan melihat Slamet berusaha memerkosa istrinya. Sebelumnya, Slamet sudah pernah melakukan aksinya pada Ju.
NB meyakini tidak ada hubungan khusus atau perselingkuhan antara Slamet dan Ju. Hal itu, kata dia, dilihat dari keseharian Ju yang tidak menunjukkan perubahan. Slamet percaya istrinya setia.
“Nggak ada perselingkuhan, di chat WhatsApp pun demikian. Tak ada tanda perselingkuhan,” tegasnya.
Mengenai clurit yang dibawanya, NB menyatakan, dirinya memang selalu membawa clurit untuk menjaga diri, bahkan saat dirinya bekerja sebagai salesman.
“Berhubung saat kejadian saya pergoki langsung Nanang hendak perkosa istri saya, saya langsung bertindak dengan membacoknya,” terangnya.
Sebelumnya, Ju, yang merupakan warga Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, mengatakan, dirinya semakin cinta pada NB setelah dia membunuh Slamet.
Ju membenarkan bahwa sebelumnya Slamet berhasil memerkosanya, namun pada upaya yang ketiga, NB memergoki Slamet dan membacoknya hingga tewas.
“Apa yang dilakukan suami saya adalah keterpaksaan, demi melindungi saya dari perbuatan bejat Slamet,” ucapnya, Senin (25/11/2019).
Ju juga meminta pada pihak penegak hukum, agar berlaku adil pada suaminya.
“Saya cinta suami saya dan berdoa bisa melewati hukuman dengan baik,” imbuhnya.