Lontar.id – Ribuan massa yang mayoritas mengenakan pakaian serba putih, baru saja selesai melaksanakan acara Reuni 212 di tugu Monumen Nasional (Monas), Senin (2/12/2019).
Mereka tiba di lokasi sejak dini hari, lalu melaksanakan salat Tahajud dalam keremangan malam. Sesaat setelah suara azan Subuh menyeruk dalam rongga pendengaran, mereka mendirikan salat Subuh berjamaah, ditemani cahaya mentari pagi yang berusaha mengintip dari sela gedung dan pepohonan.
Perlahan namun pasti, seiring dengan matahari yang semakin meninggi, orang per orang, kelompok per kelompok semakin memadati area Monas.
Awan putih yang melayang, seperti mengiringi gema kalimat takbir dari ribuan mulut peserta aksi.
Suasana hari ini hampir sama dengan reuni 212 yang dilakukan tahun sebelumnya, sebagai lanjutan atas aksi 212 pada 2017 lalu. Aksi yang saat itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Waktu itu Ahok dituding telah melakukan penistaan terhadap ayat suci Alquran. Hasilnya, Ahok pun diputuskan bersalah dan dihukum dengan pidana penjara selama dua tahun.
Meski pengadilan telah memutuskan bahwa Ahok bersalah, dan menjalani hukuman, bahkan saat ini sudah menghirup udara bebas, aksi reuni ini tetap dilakukan, sebagai ajang persatuan umat Muslim se-Indonesia.
Hampir bersamaan dengan proses hukum terhadap Ahok saat itu, imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, melaksanakan umrah dan sampai saat ini belum kembali ke Indonesia, sehingga dia sama sekali tidak pernah mengikuti kegiatan 212.
Habib Rizieq Shihab belum kembali ke Indonesia karena merasa dicekal oleh pemerintah Indonesia. Meskipun pemerintah berkali-kali menolak anggapan adanya pencekalan kepulangannya. Rizieq juga tersandung kasus hukum.