Lontar.id – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama, Fachrul Razi, mengupayakan agar pemerintah Arab Saudi menambah kuota dasar jemaah haji Indonesia menjadi 231 ribu orang.
Upaya penambahan kuota dasar jaah haji Indonesia tersebut dilakukan Fachrul, yang saat ini tengah berada di Makkah, Arab Saudi untuk menandatangani MoU Penyelenggaraan Ibadah Haji 1441H/2020M.
“Menteri Agama Fachrul Razi telah bersurat kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, meminta agar kuota dasar Indonesia ditetapkan menjadi 231.000,” terang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar usai mendampingi Menag dalam penandatangaan MoU Penyelenggaraan Haji 1441H/2020M di Makkah, Senin (2/12/2019) malam, melalui rilis tertulis.
Nizar menambahkan, upaya penambahan ini diperlukan, karena hingga saat ini kuota dasar jemaah haji Indonesia masih sebesar 221 ribu orang. Hal itu sesuai dengan yang tertuang dalam MoU penyelenggaraan ibadah haji 1441H/2020M.
“Dari hasil pembahasan dalam Spesial Official Meeting dengan Wakil Menteri Haji, permintaan ini akan dipertimbangkan,” lanjutnya.
Apalagi, daftar tunggu jemaah di Indonesia mencapai puluhan tahun. Di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, misalnya, masa tunggu jemaah sudah mencampai 40 tahun, atau keberangkatan tahun 2060. Rata-rata masa tunggu jemaah haji Indonesia saat ini sekitar 20 tahun.
Olehnya itu, penambahan kuota haji menjadi salah konsern Menteri Agama Fachrul Razi.
Nizar juga menjelaskan bahwa penentuan kuota haji ini mengacu kepada kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 1987 di Amman, Jordania. Hitunganya, dari 1.000 orang penduduk muslim di suatu negara, hanya satu orang yang punya kesempatan menyelenggarakan haji.
Sejak 2013, kuota dasar ini mengalami pengurangan sebesar 20%, menjadi 168.800, terdiri dari 155.200 haji reguler dan 13.600 haji khusus.
Kata dia, sampai dengan tahun 2016, kuota dasar jemaah haji Indonesia berjumlah 211.000, terdiri dari 194.000 kuota jemaah haji reguler dan 17.000 kuota haji khusus.
Tahun 2017, kuota dasar jemaah haji Indonesia kembali normal menjadi 211.000. Pada tahun itu, atas lobi Presiden Joko Widodo, Raja Salman memberikan tambahan sebesar 10.000 sehingga kuota jemaah Indonesia menajdai 221.000 hingga sekarang.
“Tahun 2019, Raja Salman kembali memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia sehingga menjadi 231.000. Menteri Agama meminta agar jumlah itu dijadikan kuota dasar jemaah haji Indonesia,” tandasnya.
Selain kuota jemaah, Kemenag juga mengajukan usulan tambahan untuk kuota petugas haji, dari 4100 tahun lalu menjadi 4200.