Lontar.id – Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto, diusulkan untuk menjadi Calon Presiden (Capres) RI yang diusung Partai Golkar pada Pilpres 2024 mendatang.
Airlangga membenarkan adanya wacana tersebut. Menurutnya, wacana dirinya sebagai kandidat capres tersebut diusung oleh beberapa Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar.
“Itu aspirasi (DPD) ini akan dibahas dalam Munas,” ucapnya, Rabu (4/12/2019).
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, mendukung usulan pengurus DPD yang mewacanakanbAirlangga sebagai calon presiden.
Usulan tersebut menurutnya dianggap wajar, karena DPD merupakan pemilik hak suara di forum musyawarah nasional (munas).
“Kalau para pemilik suara para ketua DPD katakan sudah bersepakat, katakan dengan musyawarah dan mufakat, mereka menginginkan ketua umum menjadi calon presiden. Mungkin itu amanah, amanah yang harus dilakukan oleh Pak Airlangga dan ini di forum Munas,” ujar Lodewijk Freidrich Paulus.
Saat ini Munas X Partai Golkar tinggal menyisakan dua kandidat caketum, yakni Airlangga Hartarto dan Ridwan Hisjam. Empat kandidat lain dicoret karena tidak memenuhi syarat, dan tiga lainnya mengubdurkan diri.
Duel antara Airlangga Hartarto dan Ridwan Hisjam hampir bisa dipastikan pemenangnya, apalagi Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengisyaratkan dukungannya pada Menko Perekonomian itu.
Wacana pemilihan dengan sistem aklamasi sempat mencuat, tapi Airlangga mengaku Munas Golkar memiliki mekanisme sendiri.
Jika hanya satu calon yang memenuhi syarat, kata dia, secara otomatis dilakukan musyawarah mufakat. Namun sampai saat ini masih ada dua kandidat yang bertekad maju sebagai caketum.
“Kan ada persyaratan calon, calon itukan harus didukung 30 persen. Kalau tidak ada dukungan 30 persen, ya tidak mempuyai dukungan untuk menjadi calon,” kata Airlangga.
Editor: Kurniawan