Lontar.id – Menjelang Natal 2019, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, meninjau Gereja Katolik Gembala Yang Baik, di Jemur Andayani X Surabaya, dengan mengendarai sepeda motor.
Khofifaf melakukan peninjauan bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Wisnoe Prasetja Boedi, Senin (24/12/2019).
Dalam peninjauan tersebut, Khofifah mengendarai sepeda motor matic warna putih, sedangkan Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya mengendarai motor trail milik masing-masing instansi.
Rombongan Khofifah tiba di gereja tepat pukul 09.00 WIB, dan disambut oleh pimpinan gereja setempat, Pastur Kepala Paroki, Gregorius KH SWD, beserta keluarga besar gereja.
Sekitar 30 menit kemudian, rombongan Gubernur Khofifah bersama Forkopimda Jatim meninggalkan gereja, untuk melanjutkan kegiatan peninjauan kesiapan Natal ke beberapa gereja lainnya di Surabaya.
Selain meninjau gereja, Khofifah juga memantau harga bahan pokok (Bapok) di Pasar Tambak Rejo Surabaya, dan pasar Larangan Sidoarjo, Selasa (24/12/2019) didampingi oleh Kadisperindag Jawa Timur, KPPU, Bulog dan Kepolisian.
“Pasar Tambakrejo ini adalah merupakan satu dari 25 pasar di Jawa Timu, yang menjadi titik pantau Badan Pusat Statustik (BPS) Jawa Timur, Jadi ketika BPS melihat inflasi itu ada 25 titik pantau di pasar-pasar di Jawa Timur, salah satunya ya Tfambak Rejo ini,” ujarnya melalui rilis tertulis Pemprov Jatim.
Berdasarkan pantauan tersebut, Khofifah memastikan bahwa stok yang dibutuhkan masyarakat, terpenuhi atau aman menjelang Nataru. “Paling utama yang penting stok aman. Yang kedua, sebagian besar kalau harga bahan pokok aman, stabil,” ungkapnya.
Namun, ada satu ujar Khofifah adalah bumbu dapur yang mengalami kenaikan hingga sampai sekitar Rp 10.000/kg yakni bawang merah. Ia menjelaskan, bawang merah yang dijual di Pasar Tambak Rejo, berasal dari Kabupaten Nganjuk, karena yang dari Probolinggo harganya lebih mahal.
“Mereka melihat purchasing power ya, jadi daya beli masyarakat, lebih banyak yang mereka jual di sini adalah yang dari Nganjuk, Rp 35.000/kg, biasanya Rp 25.000, sementara bawang merah dari Probolinggo Rp 30.000/kg, sekarang Rp 40.000 Propolinggo,” ungkapnya.
Sementara untuk bawang putih justru ada penurunan harga, kemudian cabe rawit maupun cabe merah besar juga ada penurunan harga. Sementara itu, telur ayam ras ada kenaikan Rp 1000 – Rp 2.000/kg, lalu beras medium ada kenaikan Rp1.000/kg. “Tetapi bahwa ketika menghadapi peak season liburan Natal dan liburan Tahun Baru, rasanya kenaikan Rp1000/kg, misalnya untuk beras medium, kemudian kenaikan Rp 1000 – Rp 2000/kg untuk jenis telur tertentu, itu sesuatu yang masih dalam koridor yang bisa ditolerir,” tuturnya.
Sedangkan, untuk harga daging, hasil pantauan Gubernur, semua dalam posisi harga yang stabil, varian-varian kualitas daging tetap pada posisi harga yang stabil. “Jadi poin yang ingin saya sampaikan, stok bahan pokok di Jawa Timur semua dalam posisi aman. Kembali saya ingin menyampaikan jangan ada upaya menimbun karena semua stok aman,” pungkasnya.