Lontar.id – Prakiraan potensi hujan lebat pada awal tahun 2020 di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, mengutip pernyataan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (2/1/2019).
“Potensi hujan lebat 2-7 januari di jabodetabek,” jelasnya melalui rilis tertulis.
Oleh karena itu masyarakat diharap waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang.
Lebih lanjut prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan. Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.
Menurutnya aliran udara basah dari Timur Afrika diperkirakan menuju wilayah Indonesia dan dapat mengakibatkan potensi hujan ekstrem pada tanggal 10-15 Januari.
Selanjutnya, pergerakan aliran udara basah juga masih akan berlanjut pada Januari akhir hingga pertengahan Februari 2020.
“Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020, ungkap Dwikorita.
Adapun sejumlah wilayah di Indonesia yang diprediksi akan terdampak hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem tersebut meliputi Sumatera bagian tengah, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan hingga tenggara.