Lontar.id – Hingga Jumat (3/1/2020), pukul 23.00 WIB, jumlah pengungsi akibat banjir di Jabodetabek sudah mencapai 173.064 orang, dan korban meninggal dunia mencapai 47 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, menjelaskan hal itu melalui rilis tertulis.
Selain jumlah pengungsi dan jumlah korban meninggal dunia yang bertambah, jumlah titik pengungsian pun bertambah. Namun dia tidak merinci jumlahnya.
“Jumlah pengungsi naik menjadi 173.064 orang (39.627 KK), jumlah titik pengungsian juga bertambah karena sudah terverifikasi oleh petugas BPBD. Sementara jumlah korban meninggal dan hilang tetap 47 orang,” urainya.
Agus menambahkan, Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga sudah dimulai sejak Jumat (3/1/2020), dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
TMC tersebut bertujuan untuk menurunkan potensi awan hujan menjadi hujan sebelum masuk ke wilayah Jabodetabek. Awan hujan disemai dengan garam NaCl sehingga menggumpal menjadi berat dan turun jadi hujan.
“Hari ini (kemarin) sudah dilakukan tiga kali penerbangan (sorti) penyemaian awan. Sorti pertama menyemai awan di laut di sebelah utara Jakarta. Menyemai awan di wilayah Banten bagian barat. Dan sorti ketiga menyemai awan di selatan wilayah Jakarta yaitu di Taman Nasional Gunung Halimun,” bebernya.
Diharapkan awan menjadi hujan di luar wilayah Jabodetabek. Jalur penyemaian awan dapat dilihat di gambar berikut.