Lontar.id – Hingga Selasa (7/1/2020), masih ada lima desa yang terisolir akibat tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Bogor pada 1 Januari 2020 lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, merinci kelima desa yang masih terisolir tersebut.
“Sampai saat ini masih lima desa yang terisolir, yaitu, Desa Cisarua, Desa Kiarapandak, Desa Kiarasari, Desa Pasirmadang dan Desa Urug (hanya bisa jalan kaki, belum bisa di lalui Kendaraan Roda 2 maupun 4),” jelasnya melalui pesan Whatsapp.
Agus menambahkan, fokus penanganan saat ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pembukaa akses jalan dan Wilayah terisolir, dgn alat berat maupun tenaga manual guna proses percepatan penanganan.
Upaya yang terus dilakukan hingga saat ini adalah, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi di pos pengungsian via helikopter dan via darat, dengan bantuan dari Indonesia Offroad Federation (IOF), dengan rincian sorti sebagai berikut,
-Sorti Pertama
Berangkat pukul 09.30 ke Urug dengan membawa 1 unit tenda pengungsi dan sembako seberat +- 300 kg.
-Sorti kedua
Berangkat ke Kiarapandak pkl 10.30, namun tidak mendarat karena cuaca buruk.
-Sorti ketiga
Brangkat ke Kiarapandak pkl. 11.18, membawa 1 unit tenda dan paket sembako seberat +- 300 kg.
-Sorti keempat
Brangkat ke Kiarasari pkl. 14.39, membawa sembako, matras, air mineral, mie instan, pakaian, peralatan makan, makanan siap saji, dan makanan ringan.
-Sorti kelima
Brangkat ke Urug pkl. 04.44, membawa sembako, selimut, matras, air mineral, mie instan, pakaian dan makanan ringan.
Upaya lain adalah membuka akses yg terputus dengan menggunakan alat berat dan tenaga manual oleh TNI, Polri, relawan dari Kabupateb Bogor dan dari Povinsi Jawa Tengah (Jateng).
“Alat berat yg beroprasi saat ini 12 unit milik Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Provinsi, Kementerian PUPR. Bupati Bogor menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor Kabuoateb Lebak selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 1 sampai dengan 14 Januari 2020,” urainya.
Banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bogor melanda 47 desa di 24 kecamatan, dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 11 orang. Banjir tersebut juga mengakibatkan ribuan jiwa mengungsi, dengab rincian sebagai berikut, Desa Cisarua sebanyaj 97 jiwa, Desa Cileuksa sebanyak 414 jiwa, Desa Kiarasari sebanyak 365 jiwa.
Selanjutnya, Desa Kiara Pandak sevanyak 600 jiwa, Desa Harkat Jaya sebanyak 1.308 jiwa, Desa Urug sebanyak 298 jiwa, Desa Pasir Madang sebanyak 1.877 jiwa, Desa Jaya Raharja sebanyak 136 jiwa.
“Desa Sukamulih sebanyak 50 jiwa, dan Desa Sipayung sebanyak 18 jiwa,” imbuhnya.
Jumlah kerusakan akibat banjirmasih dalam proses pendataan, namun jumlah kerusakan sementara sudah diketahuo, yakni 196 rumah rusak berat, 87 rumah rusak sedang, 474 rumah rusak ringan, 104 rumah terancam, pondok pesantren 2 unit, jembatan 3 unit, jalan amblas 12 meter.