Lontar.id – Jiwasraya akan mengganti uang nasabah mereka menggunakan dana injeksi dari investor asing, namun mereka tidak menyebutkan secara detail tentang perusahaan yang dimaksud.
Pernyataan itu disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, Kamis (23/1/2020), mengutip penjelasan pihak Jiwasraya setelah adanya kesepakatan pada 16 Desember 2019 lalu.
Meski menyatakan akan ditalangi oleh perusahaan asing, tapi Andre menyatakan, saat ini masih dilakukan negosiasi dengan pihak perbankan dalam negeri maupun luar negeri.
“Jiwasraya bilang akan ada investor, mereka sedang negosiasi dengan perbankan dalam negeri maupun luar negeri untuk injeksi uang untuk Jiwasraya. kita tunggulah,” ucapnya seusai rapat perdana panitia kerja Jiwasraya di Gedung Nusantara I, Kamis (23/1/2020).
Komisi VI juga tetap mempertanyakan waktu pencairan uang nasabah tersebut, karena Jiwasraya dikhawatirkan akan menunda pembayarannya. Itulah sebabnya, kata dia, panitia kerja dibentuk oleh Komisi VI.
“Akan ada skenario dan kita minta keterangan dari Jiwasraya dan menuntut Jiwasraya apa langkah-langkah yang sudah dilakukan dan kapan akan dibayar,” terangnya.
Pada rapat selanjutnya, panitia kerja akan memanggil semua pihak, mulai dari pakar investasi dan pakar saham untuk dimintai masukannya. Masukan dari para pakar untuk mengetahui, mengapa pihak asuransi lain sehat sementara Jiwasraya tidak. Pasalnya Jiwasraya membeli saham gorengan dengan tingkat risiko paling tinggi.
Selain itu, DPR juga akan memanggil Menteri BUMN, Erick Thohir pada rapat selanjutnya, Rabu (29/1/2020), juga mantan Menteri BUMN era Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan Iskan, bila diperlukan keterangannya .
“Hari Rabu kita akan ketemu Erick Thohir dan Jiwasraya, nanti setelah ketemu pak menteri nanti akan kita bahas agenda lanjutan,” tambahnya.
“Ya bisa saja (panggil Dahlan Iskan), tergantung perkembangan. Yang jelas seluruh agenda siapa yang akan dipanggil siapa yang akan jadi narsum akan kita bahas secara terbuka,” pungkasnya.
Editor: Kurniawan