Lontar.id – Penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi oleh segenap komponen bangsa, baik pada pra, saat dan pascabencana.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, dalam seminar nasional dalam rangka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2020 yang berlangsung di InaDRTG, Sentul, pada Senin (3/2/2020).
Dalam kegiatan itu, BNPB mengajak berbagai pihak untuk membahas solusi dan strategi penanggulangan bencana di Indonesia.
Dalam pembukaan seminar, Doni Monardo melaporkan bahwa multipihak sangat signifikan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
BNPB memberikan istilah multipihak sebagai pentahelix yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa.
Menurutnya, penanggulangan bencana adalah urusan bersama, seperti tema dalam Rakornas PB 2020.
“Urusan penyelenggaran penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi oleh segenap komponen bangsa, baik pada pra, saat dan pascabencana,” ujar Doni melalui keterangan tertulis BNPB.
Pada akhir sambutan, Doni mengajak semua pihak untuk bekerja sama untuk melindungi rakyat yang semakin hari memiliki potensi ancaman bencana.
Seminar tersebut menghadirkan para narasumber dengan berbagai institusi ini membahas enam tema utama, yaitu Manajemen Kebencanaan, Ancaman Geologi dan Vulkanologi (Gempa Bumi, Tsunami, Likuifaksi, Erupsi Gunungapi), Ancaman Hidrometeorologi (Kekeringan, Karhutla, dan Perubahan Iklim), Ancaman Hidrometeorologi (Banjir, Banjir Bandang, Tanah Longsor, Puting Beliung, Abrasi), Ancaman Limbah dan Kegagalan Teknologi, serta Sosialisasi Katana dan Edukasi Kebencanaan.
Sementara itu dalam sambutan pembukaan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan penanggulangan bencana memang membutuhkan koordinasi.
Hal tersebut disebabkan dalam penanggulangan bencana selalu melibatkan banyak pihak. Namun demikian, Muhadjir berpesan bahwa dalam koordinasi dibutuhkan distribusi kewenangan dan distribusi tugas. Ia menambahkan bahwa kewenangan tadi sesuai fungsi dan peran masing-masing.
Di samping itu, Muhadjir juga menyampaikan bahwa wilayah Indonesia berada di cincin api yang berdampak pada potensi ancaman bencana. Namun Muhadjir selalu mengingatkan bahwa kenyataan ini harus disyukuri sebagai anugerah. Ini menjadi tantangan bagi kita semua.
“Ketika bangsa itu ada ujian, maka bangsa itu akan besar,” ujar Muhadjir.