Lontar.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta bertekad untuk meningkatkan kembali popularitas pasar tradisional, dengan menggelar Solo Great Sale.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi, pada acara pembukaan Solo Great Sale 2020 yang dibuka Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomo di halaman depan Pasar Gede, Rabu (5/2/2020).
Menjamurnya pusat perbelanjaan modern dan layanan jual beli secara online membuat keberadaan pasar tradisional semakin banyak ditinggalkan peminatnya. Padahal, banyak warga masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya melalui pasar tradisional tersebut.
Heru berharap, ajang SGS mampu menaikkan tren pembelian di pasar tradisional agar tidak kalah dengan pasar modern dan layanan jual beli online.
“Sehingga perputaran ekonomi pasar tradisional kembali menggeliat,” demikian tertulis dalam keterangan resmi Pemprov Jateng.
Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo mengingatkan para pedagang bahwa dengan slogan RERAJUT ATI (Resik, Ramah, Jujur, Tertib, Aman dan Simpati) diharapkan menjadi pemicu semangat dalam menjaga dan merawat pasar agar tumbuh berkembang menjadi pusat perekonomian di Kota Surakarta.
Achmad juga mengharapkan organisasi seperti Kadin untuk ikut memeriahkan SGS dengan mengajak anggotanya berbelanja di pasar tradisional.
“Jangan sampai pasar tradisional hilang gaungnya dan kalah dengan pasar modern,” pesannya.
Kegiatan Solo Great Sale 2020 kali ini melibatkan 14 ribu pedagang dari 44 pasar tradisional di Kota Surakarta yang akan mengikuti lomba pasar dengan 3 kategori, yakni pengelolaan pasar tradisional terbaik, penjualan non tunai terbanyak dan pengelolaan e restribusi terbaik. Penyampaian pemenang dan penyerahan hadiah akan dilakukan pada acara penutupan SGS 2020 oleh Bank Indonesia. Solo Great Sale 2020, Seneng blonjo blonjo seneng.