Lontar.id – Petani di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diimbau untuk berubah dari konvensional menjadi petani milenial dengan memroduksi beras kelas premium dengan pola tanam organik.
Imbauan itu disampaikan oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani, berangkat dari ide kesuksesan hasil penemuan varietas unggulan beras Rojolele Srinar dan Srinuk.
Dalam sambutannya pada rakor pupuk dan pestisida dalam rangka menyukseskan program swasembada pangan Kabupaten Klaten di Pendopo Agung Setda Klaten, Kamis (13/2/2020), Sri Mulyani mengatakan, lahan pertanian yang subur di Kabupaten Klaten memiliki potensi besar untuk menghasilkan beras premium organik yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Permintaan pasar juga sangat bagus, khususnya luar Klaten. Saat ini para petani yang menanam padi organik masih sangat sedikit, sehingga ada peluang untuk menggarap beras premium,” ujarnya melalui keterangan tertulis Pemprov Jateng, Jumat (14/2/2020).
Sehari sebelumnya, saat menghadiri acara Sambang Warga di Desa Brangkal, Wedi maupun Desa Cetan, Ceper, dirinya menerima aspirasi dari para kelompok tani setempat yang ingin berkembang menjadi petani modern. Beberapa kelompok tani bahkan sudah menghasilkan beras premium dan memasarkannya ke luar daerah.
“Agar para petani di Klaten ini pola tanamnya bergeser, yang ditanam pun tidak hanya padi yang biasa tapi juga beralih menanam padi yang dijual premium. Kalau dijual premium tingkat peminatnya sangat banyak. Nanti saya akan meluangkan waktu untuk berdialog dengan petani-petani di Klaten bagaimana para petani mau merubah dari petani biasa menjadi petani millenial,” pungkasnya.