Lontar.id – Hingga 2019 lalu, kapasitas produksi Unit Pencetakan Al Qur’an (UPQ) di bilangan Ciawi Bogor, Jawa Barat, mencapai satu juta eksemplar. Jumlah itu menurut Menteri Agama (Menag) RI, Fachrul Razi, masih kurang.
Penjelasan itu disampaikan Fachrul saat mengunjungi satu-satunya percetakan kitab suci yang dimiliki negara, UPQ di bilangan Ciawi Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020).
Melalui keterangan tertulis Kementerian Agama (Kemenag) disebutkan bahwa Kemenag akan terus berupaya meningkatkan produksi percetakan Al-Qur’an.
Mengenakan baju putih, Menag tiba di lokasi pukul 14.30 WIB. Tampak menyambut, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Tarmizi Tohor, serta para pejabat UPQ lainnya. Kehadiran Menag di UPQ ingin melihat langsung proses pencetakan Al Qur’an.
Menag menyaksikan langsung pencetakan Al Qur’an, mulai proses cetak, quality control akhir, bahkan sampai teknis pengiriman. Menag mengapresiasi sistem kerja UPQ. Menurutnya, mekanisme kerjanya bersih dan tertib. “Kerjanya juga serius dan cermat,” ungkap Menag.
Sampai 2019, kapasitas produksi UPQ baru menjangkau satu juta eksemplar Al-Qur’an. Menag mengaku itu masih kurang dibanding kebutuhan umat dan masjid. Karenanya, perlu dilakukan pengembangan.
“Pengembangannya ini masih akan terus kita tingkatkan. Karena ini baru hanya mampu mencetak satu juta eksemplar, sedangkan masjid dan umat membutuhkan lebih banyak lagi,” kata Menag.
“Nanti kita pikir ke depan apa yang bisa kita buat lebih baik terutama dalam perbaikan mesin dan kertas,” lanjutnya.
Atas kerja keras para pegawai UPQ, Menag mengucapkan terima kasih banyak. “Sekali lagi, Saya ucapkan terima kasih banyak atas kerja kerasnya,” tandas Menag.