Lontar.id – Juru bicara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk percepatan penanganan Covid 19 di Sulsel, Ichsan Mustari, yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, mengaku positif terjangkit Covid 19.
Ichsan menyampaikan hal itu melalui rekaman video berdurasi 2:30, Jumat (27/3/2020) sore. Menurutnya, meski dinyatakan positif Covid 19, tapi kondisi tubuhnya stabil dan tanpa gejala.
“Melalui rekaman video ini, kami ingin menyampaikan bahwa sesuai pemberitaan media terkait kondisi saya saat ini. Pertama, bahwa saya saat ini dalam keadaan sehat wal afiat, tidak demam, tidak batuk maupun sesak. Berdasarkan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk diagnosis Covid 19 pada diri saya dan hasilnya positif,” jelasnya.
Ichsan menambahkan, berdasarkan pertimbangan dokter terkait kondisinya yang tidak bergejala, maka ditetapkan untuk Ichsan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Dia juga menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga, sahabat dan staf di kantor, yang beberapa hari ini atau beberapa hari sebelumnya pernah kontak dengannya. Mereka juga diminta untuk tidak panik dan melakukan physichal distancing dengan orang sekitar, sambil tetap melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Jika dalam waktu 14 hari timbul gejala, maka sebaiknya para sahabat sekalian melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan terdekat. Kepada teman-teman tim gugus tugas percepatan penanganan covid 19 di Sulawesi Selatan, saya harapkan untuk tetap jaga semangat. Kita saat ini yang terdepan untuk melakukan pelayanan pada masyarakat,” tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengatakan pihaknya telah melakukan tracing pada pasien positif Covid 19 di Sulsel.
Kata Nurdin, dengan adanya peningkatan jumlah kasus, bisa dipetakan dan dilokalisir. “Makanya kita lagi memanfaatkan RT dan RW untuk menjaga ini, siapa pun orang yang akan masuk kita harus tahu, dari mana asalnya,” urainya.
Salah satu masalah di Sulsel, kata Nurdin, adalah 80 persen virus Corona masuk dari luar, pertama dari umrah, kedua masyarakat yang ada di luar dan kembali ke daerah. Sedangkan 19 persen lainnya berasal dari lokal.
“Coba bayangin ada yang sudah sembuh sudah sehat baru ditahu hasilnya positif, pasti sakit orangnya. Yang penting kita isolasi dia sembuhkan dirimu,” lanjutnya.
Pemprov Sulsel juga menyiapkan beberapa hotel untuk ditinggali para tenaga kesehatan yang ada di lini Covid 18. Salah satunya adalah Hotel Grand Sayang, yang ada di dalam kota. Pihaknya juga sedang melakukan negoisasi dengan hotel-hotel yang ada di wilayah Kecamatan Tamalanrea.
“Supaya bisa mengkover RS Wahidin, RS PCC dan Unhas, serta RS Sayang Rakyat. Jadi nanti semuanya tidak boleh pulang ke rumah, mereka harus tinggal distu. Dan mereka juga akan kita buatkan sterilisasi. Jadi saat mereka datang, sudah dipastikan mereka datang ke kamar semua bersih. Nah termasuk gizinya kita perbaiki para doketer dan perawat. Jadi kita akan siapin gizi yang bagus supaya mereka tenang bekerja,” bebernya.