Lontar.id – Untuk mempercepat deteksi Covid-19 di Indonesia, pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menargetkan 10 ribu pemeriksaan Polymerase Chain Reaction atau PCR perhari.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menjelaskan, pemerintah telah mengaktifkan 78 laboratorium di seluruh wilayah Indonesia untuk pelaksanaan tes PCR.
“Untuk memberantas mencegah dan mengurangi penyebaran virus COVID-19 ini, bidang kesehatan pun seluruh kapasitas yang dimiliki untuk tanggap terhadap pandemic CVOID19 ini, di antaranya bahwa kita harus menuju target untuk melakukan10.000 tes PCR real time per hari dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari 32 laboratorium yang sebelumnya,” ungkapnya.
Adapun untuk mencapai target tersebut pemerintah sudah mendatangkan 150.000 reagen PCR yang akan segera didistribusikan.
“Real Time PCR sudah didatangkan lagi sebanyak 150.000 reagen PCR, ini akan segera kita distribusikan ke laboratorium-laboratorium yang sudah menjadi jejaring dalam pemeriksaan COVID-19,” jelas Yuri.
Gugus Tugas, kata Yuri, juga akan melakukan konversi 305 unit alat tes cepat molekuler untuk menambah jumlah alat tes cepat COVID-19 yang sudah ada saat ini yakni 900 unit.
“Ini tinggal menunggu datangnya cartridge untuk COVID19, mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita berharap pada minggu ini, ini pun juga sudah bisa kita operasionalkan sehingga target 10.000 pemeriksaan perhari bisa kita penuhi,” ujarnya.
Pemerintah telah mencatat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 11.165 orang dan yang sudah terkonfirmasi positif mencapai 5.136 melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang hasilnya bisa diketahui saat itu juga (realtime).
Sedangkan total kasus sembuh per Rabu pukul 12.00 WIB, mencapai 446 orang dan meninggal dunia sebanyak 468 orang.
Data terakhir provinsi yang terdampak COVID-19 sebanyak 34 lokasi, dan kota/kabupaten mencapai 196 lokasi.
Melihat hasil ODP dan kasus positif masih bertambah, Pemerintah kembali meminta agar masyarakat mematuhi jarak aman dalam berkomunikasi setidaknya satu hingga dua meter, menggunakan masker jika terpaksa ke luar rumah dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
“Masih ada kasus positif, tanpa gejala, tanpa keluhan, masih ada di tengah masyarakat. Ini menjadi sumber penularan dan kedua masih ada masyarakat yang rentan tertular,” ujarnya.