Lontar.id – Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf, menyatakan belum ada keputusan untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tapi tidak menutup kemungkinan salat Ied dilakukan di masjid.
Penjelasan Yusran tersebut disampaikan Senin, 18 Mei 2020. Yusran mengatakan, pihaknya sebenarnya belum memutuskan untuk melonggarkan PSBB, termasuk apakah diperpanjang atau hanya sampai tahap dua saja.
“Tapi pada prinsipnya, kami sudah ada komitmen dari semua pihak. kita sudah tahu dan kita juga sebenarnya lebih memastikan keamanan dengan melakukan rapid test massal, mulai pedagangan, hingga juru paarkir. Jadi kita tetap hadir, bukan berarti kita lepas malah justru dia minta supaya ada di sana Satpol PP, Relawan dan tim kesehatan,” urai Yusran.
Namun, mengingat PSBB Makassar akan berakhir sebelum Hari Raya Idul Fitri, tepatnya 22 Mei 2020, dia akan secepatnya memutuskan kebijakan tentang pelaksanaan salat Ied. Yang terpenting, kata dia, harus tetap melakukan protokol kesehatan.
“Tentu sebelumnya di masjid kita sosialisasikan SOPnya, kemudian kita juga ada di masing-masing masjid ada pemeriksaan suhu tubuh,” ungkapnya.
Yusran menegaskan kemungkinan bahwa salat Ied tidak akan dilakukan di lapangan. Sebab, dikhawatirkan akan banyak warga dari berbagai tempat yang hadir. “Kenapa tidak di lapangan? Dikhawatirkan dari berbagai orang, nah ini yang kita tidak ingin kan ada cross contacts,” tuturnya.
Sedangkan jika salat Ied dilakukan di masjid, relatif jemaah sudah saling kenal. “Dan kita sudah pantau ternyata masjid kompleks itu sudah menerapkan protokol kesehatan mencegah Covid-19. Mereka menjamin dan bertanggung jawab di situ,” lanjut Yusran.