Lontar.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengucurkan bantuan tanggap darurat sebesar Rp5 miliar untuk Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (Lutra), yang dilanda banjir bandang.
Hal itu diungkapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah yang selama dua hari berturut-turut mengunjungi lokasi banjir di Luwu Utara, untuk melihat penanganan banjir, yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dan belasan lainnya luka-luka, serta ribuan orang mengungsi.
Selain bantuan dana tanggap darurat dari Pemprov Sulsel, Pemkab Luwu Utara juga mendapat bantuan alat untuk evakuasi dan penyaluran bantuan ke lokasi yang sulit dihangkau, berupa satu unit helikopter.
“Alhamdulillah, Kementerian Sosial juga selain memberi bantuan logistik, juga memberi santunan sebesar Rp15 juta bagi keluarga korban yang meninggal dunia,” ungkap Nurdin, Sabtu, 18 Juli 2020.
Saat ini, lanjut Nurdin, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian. Dia mengaku bersyukur banyak yang datang tergerak untuk membantu meringankan beban warga yang tertimpa musibah. “Sehingga kita bisa berbagi tugas,” kata Nurdin.
Kementerian Sosial pun memastikan seluruh kebutuhan masyarakat terdampak banjir bandang di enam kecamatan yang terdampak di Kabupaten Luwu Utara terpenuhi, dengan meminta pemerintah kabupaten memastikan kebutuhan apa saja yang mendesak bagi masyarakat.
Hingga saat ini, Kemensos telah menyalurkan bantuan mencapai Rp2 miliar rupiah. Jumlah tersebut terdiri dari bantuan logistik, peralatan kebersihan dan santunan korban meninggal dunia.
“Bantuan akan bertambah seiring masih adanya korban yang belum diketemukan. Kita pastikan semua korban meninggal dunia dapat santunan. Hingga saat ini telah diberikan santunan kepada 23 ahli waris. Ini bisa kita tambah,” kata Menteri Sosial, Juliari P Batubara.
Juliari P Batubara menjelaskan, kebutuhan pengungsi yang paling mendasar saat ini adalah makanan dan air bersih. Ia pun memastikan dapur umum yang dioperasikan personil Taruna Siaga Bencana (TAGANA) tidak akan berhenti memasak makanan untuk para pengungsi.
Sebagai dukungan distribusi logistik dan evakuasi, BNPB juga meminjamkan satu unit helikopter jenis Dolphin.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi BNPB hingga Jumat (17/7), banjir bandang yang menerjang wilayah Massamba, Luwu Utara mengakibatkan 35 jiwa meninggal dunia, 67 dalam pencarian, 51 luka-luka dan 14.438 mengungsi di tiga Kecamatan meliputi Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba.