Lontar.id – Sejak resmi berdiri dari merger tiga bank Himbara pada Februari lalu, Bank Syariah Indonesia (BSI) memperoleh respon positif dari masyarakat. Namun, di antara mereka masih banyak yang menganggap keuangan syariah ‘lebih mahal’ dari konvesional.
Untuk mengubah pola pikir (mindset) masyarakat tersebut, pemerintah pun berupaya meminta ketentuan umum perpajakan (KUP) menurunkan beban pendapatan keuangan syariah menjadi 5%. Sementara, BSI juga sudah melakukan berbagai inisiatif, namun dinilai belum cukup. Untuk itu, BSI harus melakukan berbagai trobosan baru sehingga menjadi lebih kompetitif.
“Itu sudah memberi peluang yang lebih kompetitif, tapi itu belum cukup. Harus dicari terobosan lain, sehingga syariah lebih kompetitif,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima langsung Komisaris dan Direksi BSI di Kediaman Resmi Wakil Presiden, Jl. Diponegoro No.2, Rabu, 3 Juni 2021.
Sebelumnya, Direktur Utama Hery Gunardi melaporkan bahwa pada kuartal pertama tahun ini, BSI mengalami beberapa capaian yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya, antara lain, pertumbuhan asset di atas 14%, pembiayaan meningkat hingga di atas 12%, dan laba hingga 12,8%.
“Nah ini memang challenge kami semua, bagaimana agar kinerja tetap terjaga dengan baik,” imbuh Hery.
Seiring dengan meningkatnya harapan atas kinerja BSI, Hery mengungkapkan, BSI memiliki wacana untuk membuka kantor cabang di Dubai. BSI juga telah melalukan kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terkait penyaluran zakat nasabah, dan kerja sama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk membangun ekosistem syariah yang lebih kuat di Indonesia.
Lebih lanjut, Hery mengatakan, BSI juga memiliki program baru untuk mewadahi komunitas hijrah yang saat ini dirasa sedang meningkat melalui program Generasi Syariah (Gen Sy).
“Kami sedang membangun program Gen Syariah, supaya generasi milenial yang hijrah-hijrah ini ada tempatnya,” ungkapnya.
Selain itu, Komisaris BSI Utama Mulia Siregar menambahkan, saat ini BSI sedang dalam proses menyelesaikan integrasi operasional di seluruh cabang.
“1 November 2021 kami targetkan seluruh proses integrasi akan selesai,” ucapnya.
Sementara, Komisaris Indepen BSI Komaruddin Hidayat yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, peran Wapres dalam penyatuan tiga bank syariah ini cukup besar. Wacana ini sudah cukup lama bergulir, tapi baru saat ini dapat terwujud dengan peran dari Wapres. Ia menilai, Wapres merupakan sosok yang mampu melakukan aksi nyata, bukan hanya sekedar teori. Ia pun berharap agar warisan Wapres ini dapat ditingkatkan untuk membangun perekonomian umat
“Agar menjadi legacy yang lebih berperan untuk mengembangkan ekonomi umat,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Wapres Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi.