Lontar.id – Bupati Wajo, Amran Mahmud, akan memanggil pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukelleng, Wajo, terkait keluhan keluarga pasien yang beredar di media sosial (medsos) mengenai pelayanan di RS tersebut.
Dilansir laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, Rabu, 15 September 2021, Amran mengatakan segera akan memanggil pihak RSUD Lamaddukelleng untuk melakukan klarifikasi.
Dia juga meminta kepada masyarakat agar tidak memberikan penilaian negatif dahulu sebelum mendapat keterangan dari dari kedua belah pihak.
“Kita akan segera jadwalkan memanggil Direktur RSUD Lamaddukkelleng untuk mendengarkan klarifikasi agar informasi berimbang,” kata Amran.
Amran juga mengatakan hal ini menjadi perhatian karena berkaitan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat. “Termasuk jika ada kendala-kendala yang dihadapi pihak RSUD Lamaddukkelleng sehingga terjadi hal seperti itu untuk segera dicarikan solusi. Pelayanan kepada masyarakat, apalagi terkait dengan keselamatan jiwa, harus maksimal,” ucap Amran.
Sebelumnya, Sabtu (11/8/2021), keluarga pasien melalui video live streaming di media sosial (medsos) Facebook, melayangkan keluhan terhadap pelayanan di RSUD Lamaddukelleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Video itu kemudian dibagikan beberapa pengguna medsos.
Menyikapi hal itu, Direktur RSUD Lamaddukkelleng, Andi Ela Hafid, angkat bicara dan memberikan klarifikasi. Dirinya sudah memanggil semua penanggung jawab Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan penanggung jawab ambulans untuk mendengarkan klarifikasi langsung.
“Kami tadi sudah memanggil penanggung jawab IGD dan penanggung jawab ambulans. Kronologinya, pasien inisial A usia 21 tahun masuk di IGD RSUD Lamadukkelleng sekitar pukul 11.00 Wita karena kecelakaan lalu lintas dengan diagnosa trauma capitis sedang GCS 10,” kata Andi Ela.
“Menurut petunjuk dokter IGD, penanganannya ini harus melalui Computerized Tomoghraphy (CT) Scan sehingga kita rencanakan rujuk ke semua RS di Makassar yang memiliki fasilitas tersebut. Dan untuk merujuk, kita segera mengajukan dan mendaftarkan melalui aplikasi Sisrute agar pasien dipastikan siap diterima oleh RS tujuan,” tambahnya.
Andi Ela menyampaikan, aplikasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (Sisrute) terkoneksi ke semua rumah sakit di Kota Makassar. Aplikasi ini untuk mempermudah koordinasi dalam perujukan pasien.
Aplikasi itu memungkinkan untuk mengetahui berbagai hal, termasuk kesiapan rumah sakit penerima, apa yang dibutuhkan oleh pasien yang akan dirujuk, juga ketersediaan tempat tidur agar pasien tetap terlayani dengan baik. Ketika semua siap, maka pihak rumah saikit penerima akan mengonfirmasi kesiapan melalui Sisrute.
“Sekitar pukul 17.00 Wita, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar-lah yang merespons, itupun pihak di sana meminta beberapa persyaratan sebagai lampiran. Termasuk persetujuan keluarga untuk untuk dilakukan penanganan operasi nantinya setelah sampai di sana,” ungkapnya.
Andi Ela melanjutkan, Sisrute diterima atau permintaan untuk rujukan diterima dan persiapan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo sudah siap pada sekitar pukul 19.30 Wita.