Lontar.id – Keberadaan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama jajarannya di Dinas Ketahanan Pangan, membuahkan hasil. Tak hanya kemudahan memperoleh benih dan pupuk, penghasilan petani pun melonjak.
“Terima kasih karena pemerintah sudah mendukung kami, kita nggak mau pamer dari 16 Agustus kita berdiri dengan modal Rp200 juta sudah bisa bertransaksi hampir Rp2 miliar,” ungkap Sukardi kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat Peluncuran BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri di Sistem Resi Gudang, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Rabu (17/11/2021).
Menurutnya, petani di wilayahnya didorong bergabung dengan BUMD, badan usaha yang diakui pemerintah.
“Petani kita maksimalkan bergabung dengan badan usaha yang jelas dan diakui pemerintah, inilah hasilnya,” ujar Sukardi, seperti tertulis dalam rilis Pemprov Jateng.
Hasil yang dimaksud oleh Sukardi tak lain adalah nilai omzet yang telah mencapai miliaran rupiah. Selain itu, sejak didirikan pada 16 Agustus hingga saat ini, setidaknya ada seribu petani yang dibina.
Senada disampaikan oleh petani. Mereka merasa diuntungkan dengan keberadaan BUMP. Sebab, gabah dibeli dengan harga tinggi saat panen raya. Selisihnya Rp300 rupiah jika dibeli oleh tengkulak.
“Terus juga untuk bantuan benih, dibantu BUMP harganya pun tidak mahal, terus pupuk juga disiapin dari BUMP,” kata Edi Kuswanto, petani asal Desa Bojong Cilacap.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan keuntungan yang disampaikan oleh petani dan pengelola BUMP tersebut bukan satu-satunya. Seiring berjalan, petani juga akan mendapat keuntungan jika menjadi pemegang saham.
“Sehingga petani desainnya akan mendapatkan dua keuntungan. Keuntungan pertama menjual produknya sudah untung, kedua pada saat akhir tahun mereka rapat umum pemegang saham,” katanya.
Sebagai pemerintah, lanjut Ganjar, pihaknya bertugas terus memfasilitasi dan mendampingi, dengan para pakar serta aktivis yang peduli untuk mengembangkan.
“Kita mulai tambah pengalaman-pengalaman yang bagus, akan kita tularkan. Sehingga kelak kemudian, tidak usah kita paksa tapi ada semacam demplot-demplot yang petani lain nanti bisa ngikuti dan belajar. Harapan saya, setiap kabupaten punya,” tandas Ganjar.
Dalam acara tersebut, Ganjar didampingi Bupati Cilacap Tatto Suwarto beserta jajaran forkopimda Kabupaten Cilacap juga melepas dua truk beras yang akan dikirim ke Pasar Induk Cipinang Jakarta dan Bulog Cindaga Banyumas.