Lontar.id – Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengimbau para petani untuk tidak mencampur tembakau asli Temanggung dengan tembakau dari luar daerah. Sebab, menurutnya, tembakau asli Temanggung terkenal dengan kualitas terbaiknya.
“Dengan mempertahankan tembakau asli Temanggung, kualitas tembakau akan jauh lebih baik dari tembakau yang dicampur dengan tembakau daerah lainnya. Pihak pabrikan juga mau membeli tembakau dengan harga yang cukup mahal, sesuai dengan kualitasnya,” kata dia, seperti tertulis dalam keterangan Pemprov Jateng, Rabu, 24 November 2021.
Bupati mengatakan, pembayaran yang dilakukan petani kali ini adalah periode akhir dari panen raya 2021, dan harga jual tembakau asli Temanggung sangat bagus. Terbukti, tembakau grade C dihargai Rp60.000- Rp65.000 per kilogram, grade D Rp75.000-Rp80.000.
Bahkan, tembakau grade G dan H atau dikenal dengan tembakau srintil, harganya mencapai Rp850.000 per kilogram.
“Harga tahun ini jauh lebih baik dari harga tembakau di tahun 2020 lalu,” imbuhnya seusai meninjau salah satu pedagang tembakau di Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Senin (22/11/2021).
Sementara itu, Jenggo (48), salah satu petani, mengatakan, tembakau miliknya dengan kualitas srintil terbaik dibeli dengan harga Rp850.000 per kilogram. Dari sejumlah tembakau yang dikelolanya, hanya ada satu keranjang saja yang menjadi tembakau srintil.
“Tembakaunya asli tidak ada campuran, petani di daerah kami memang sudah komitmen untuk tidak mencampur tembakau dari daerah lain,” katanya.
Ia mengatakan, tahun ini adalah musim kemarau basah, namun untuk kualitas tembakau justru lebih baik dari tahun kemarin, yakni dengan menanam varietas tembakau Kemloko. Perawatan dan pengolahan tembakau juga dilakukan dengan cara terbaik.
“Dari dulu kami memang sudah berusaha mempertahankan kualitas, jadi kami bisa menawar harga ke pabrikan. Karena tembakau yang kami jual adalah tembakau asli Temanggung,” pungkasnya.