Lontar.id – Presidensi G20 akan digunakan Indonesia untuk memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi perubahan iklim. Indonesia juga akan menunjukkan komitmen kuatnya dalam ikut serta mengatasi masalah tersebut.
“Di sini adalah tempat yang ingin kita tunjukkan, yaitu hutan mangrove bersama persemaian mangrove yang nanti akan kita tunjukkan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam rangka perubahan iklim,” ujar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) usai meninjau Mangrove Conservation Forest, di Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar,
Hutan mangrove ini adalah salah satu tempat yang disiapkan untuk ditinjau oleh para pemimpin negara-negara G20.
“Ini akan menunjukkan nantinya keseriusan kita merestorasi hutan mangrove, merehabilitasi hutan mangrove, merestorasi hutan gambut, dan merestorasi lahan-lahan kritis yang ada di negara kita. Saya kira komitmen itu yang ingin kita tunjukkan secara konkret, secara riil di lapangan,” ujar Presiden.
Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Kepala Negara telah menegaskan komitmen pemerintah untuk terus melakukan pemulihan dan perlindungan hutan mangrove, baik melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) maupun Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM)
“Rehabilitasi mangrove akan terus kita lakukan, baik oleh BRGM dan juga oleh Kementerian LHK. Target kita di tahun 2021 ini adalah kurang lebih 34 ribu hektare di seluruh tanah air,” ujar Presiden usai menanam mangrove bersama masyarakat, di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada bulan September silam
Tak hanya di Cilacap, di bulan yang sama, Kepala Negara juga melakukan kegiatan serupa di sejumlah daerah di tanah air, di antaranya di Kabupaten Bengkalis, Riau dan Kota Batam, Kepulauan Riau. Kemudian di bulan Oktober, Presiden Jokowi kembali melakukan penanaman mangrove, kali ini di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara. Pada kesempatan itu Kepala Negara mengajak serta sejumlah duta besar dari negara sahabat.