Lontar.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus melakukan skrining Covid-19 secara acak di tiap sekolah untuk mengantisipasi potensi penularan Covid-19.
Kegiatan itu sekaligus untuk memberikan rasa aman guna mendukung kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.
“Ini akan berjalan terus. Tes ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, bahwa di sekolah itu antisipasi terhadap kemungkinan Covid-19 itu sudah siap,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori di sela meninjau kegiatan PTM di MTSN 1 Yogya, beberapa waktu lalu, seperti dilansir laman resmi Pemkot Yogyakarta, Rabu, 12 Januari 2022.
Dia menjelaskan setiap sekolah diambil sampel sekitar 10 persen untuk menjalani tes Covid-19 menggunakan tes antigen maupun swab. Tes Covid-19 itu sudah dilakukan sejak PTM pertama dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.
Budi menyebut selama ini sudah menguji sekitar 2.400 siswa yang dites antigen maupun swab. Hasilnya, lanjutnya, yang positif tidak lebih dari 50 orang itu artinya kurang dari 2 persen.
“Kalau kita evaluasi anak- anak di sekolah tidak ada kerumunan yang berarti. Kami sudah menguji sekitar 2.400 anak dites antigen maupun swab. Hasilnya itu artinya kurang dari dua persen. Positivity rate-nya dua persen masih dalam batas toleransi,” terangnya.
Budi menyatakan dari hasil tes acak tersebut, semua kasus positif Covid-19 pada murid tanpa gejala. Dari hasil pelacakan kasus para murid yang positif, penularan Covid-19 tidak terjadi di sekolah. Tapi tertular Covid-19 dari tempat lain seperti keluarga.
“Dari hasil pelacakan tidak tertular di sekolah. tapi di tempat lain. Ini memantapkan kita sesungguhnya di sekolah aman- aman saja,” ujar Budi.
Pihaknya menegaskan jika selama PTM di sekolah ditemukan ada kasus positif Covid-19, maka kegiatan pembelajaran dihentikan sementara. Penghentian kegiatan PTM setidaknya selama 5 hari untuk melakukan pelacakan kasus. Dicontohkan sebelumnya ada kasus beberapa sekolah yang dihentikan kegiatan pembelajaran selama 5 hari sambil melakukan pelacakan kasus.
Secara terpisah Wakil Walikota Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan Pemkot Yogyakarta terus melakukan skrining dengan tes antigen untuk mengontrol potensi penularan Covid-19 di sekolah. Termasuk mengevaluasi kegiatan PTM yang telah berjalan dengan baik atau tidak.
“Kami masih skrining terus. Apakah pembelajaran tatap muka sudah dijalankan dengan baik atau tidak. Kalaupun ada kasus positif di sekolah dan tidak menyebar kemana- mana itu berarti, protokol kesehatan dilaksanakan. Jadi kegiatan pembelajaran tatap muka kami dampingi dengan skrining,” ucap Heroe yang juga Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu.