Lontar.id – Seekor paus jenis Paus Bryde (Balaenoptera brydei) berukuran sekitar empat meter terdampar dan mati di Perairan Taman Wisata Perairan Gita Nada, Lombok Barat.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja (Wilker) Nusa Tenggara Barat (NTB) merespons cepat dengan menguburkan paus yang terdampar pada 2 Februari 2022 tersebut.
Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sabtu, 5 Februari 2022, Tim Respon Cepat Wilker NTB melakukan konfirmasi dengan menghubungi Ketua POKMASWAS Deep Blue Sea.
Dari hasil koordinasi, yang bersangkutan membenarkan adanya paus terdampar mati dan mengirimkan foto kondisi paus pada hari tersebut.
Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso menginstruksikan untuk segera melakukan penguburan terhadap bangkai paus mati.
Yudi menjelaskan Tim Respon Cepat Wilker NTB langsung menuju ke lokasi kejadian paus terdampar. Di lokasi, Tim bertemu dengan Kepala Desa Batu Putih untuk berkoordinasi, dan diarahkan untuk langsung menuju lokasi dan menemui Kepala Dusun Selegong.
“Selain koordinasi, Tim juga menyampaikan edukasi, informasi tentang paus terdampar dan hal-hal terkait dengan perlindungan dan pelestarian jenis ikan dilindungi. Tim memberikan poster terkait jenis ikan dilindungi yang ditempelkan di tempat-tempat strategis agar diketahui warga masyarakat,” ujar Yudi.
Yudi menambahkan, Tim melakukan pengamatan fisik karkas paus yang sudah mulai membusuk tingkat lanjut (kode 4).
Ukuran paus kurang lebih 4 meter, jenis kelamin jantan, kulit badan mulai sobek dan mengeluarkan cairan-cairan tubuh.
Dari ciri-ciri yang terlihat, diduga kuat paus ini merupakan jenis Paus Bryde (Balaenoptera brydei).
Adapun ciri-ciri paus tersebut yaitu terdapat tiga galir di atas kepala, sirip dada kecil, panjang 4-5 meter.Untuk identifikasi lebih lanjut, telah diambil sampel daging dan tulang rawan.
“Mengingat ukuran paus yang besar, Tim kemudian memotong badan paus menjadi dua bagian sehingga lebih mudah diangkat dan dikuburkan di lokasi terdekat. Paus dikubur di tempat yang aman dari air laut pasang dan abrasi. Adapun pihak yang terlibat dalam kegiatan penanganan paus terdampar di Perairan Taman Wisata Perairan Gita Nada adalah Kepala Dusun Selegong, Linmas Desa Batu Putih, Babinkamtibmas, POKMASWAS Deep Blue Sea, BKSDA Resort TWA Bangko-Bangko dan nelayan setempat,” terang Yudi.