Lontar.id – Seperti tak mau kalah dengan kampanye akbar yang digelar massa pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, di Gelora Utama Bung Karno (GBK). Jokowi akan menggelar kampanye akbar sekaligus konser yang dihadiri Band Slank, kampanye itu di namakan “Konser Putih Bersatu”.
Massa pendukung Prabowo-Sandi, benar-benar terlihat padat memenuhi tribun penonton dan lapangan hingga meluber ke luar stadion. Sekilas terlihat, GBK diputihkan dengan massa pendukungnya, yang diklaim mencapai 1 juta orang.
Soal jumlah massa yang hadir mencapai 1 juta orang, menuai perdebatan dari kubu Jokowi-Amin. Mereka mengklaim melalui hitung-hitungan luas area stadion tidak mencapai, angka itu. Namun diperkirakan hanya kisaran ratusan ribu orang saja, soal klaim benar dan salah angka sebesar itu, saya tidak ingin terjebak menyebutnya 1 juta atau ratusan ribu. Sebab tidak ada angka pasti berapa banyak massa yang hadir. Biarkan publik menilai sendiri, mau percaya 1 juta atau ratusan ribu.
Kampanye akbar Jokowi-Amin pada 13 April nanti, sangat menarik untuk ditelisik lebih jauh. Musababnya, pada gelaran kampanye tersebut, akan mempertunjukkan adu kekuatan kandidat sebelum naik ring. Apakah nanti Jokowi-Amin mampu mengalahkan massa pendukung Prabowo-Sandi, atau sebaliknya. Pertarungan ini, jika saya ibaratkan sebagai pertarungan mempertahankan harga diri seorang petahana.
Partai pengusung dan relawan Jokowi-Amin akan bekerja maksimal mendatangkan sejumlah massa, menandingi massa pendukung Prabowo-Sandi. Entah bagaimanapun caranya. Ini bukan pekerjaan mudah, sebab mengumpulkan banyak orang dengan kesibukan masing-masing sangatlah berat. Jika keadaan malah sebaliknya, pendukung Jokowi-Amin hanya terlihat sedikit atau setengah dari luas lapangan Stadion GBK, menurut hemat saya maka siap-siaplah menanggung rasa malu dan kecewa.
Pertama malu karena Jokowi sebagai petahana tidak mampu menghadirkan massa lebih banyak atau dua kali lipat dari massa pendukung prabowo-Sandi. Sebab apalah arti memegang kendali pemerintahan selama lima tahun terakhir dan dukungan dari masyarakat pada pemilu 2014 lalu, bila yang hadir cuma sedikit. Selain itu, kampanye akbar sebagai rangkaian penutupan sebelum masuk tahapan masa tenang, merupakan ajang untuk saling unjuk kekuatan ‘show of force’.
Jika Prabowo-Sandi sudah menujukkan kekuatannya dan sudah merasa puas dengan massa yang hadir itu, maka Jokowi-Amin paling tidak jauh melebihi Prabowo-Sandi.
Kedua kampanye akbar Jokowi-Amin akan sangat dibantu oleh Group Band Slank yang mengadakan konser musik. Di mana kita ketahui Slankers tersebar ke seluruh pelosok negeri. Petahana akan sangat terbantu oleh konser musik yang mengusung konsep ‘Konser Putih Bersatu’.
Sejumlah Slankers akan berdatangan dari berbagai daerah, entah mereka yang datang ini hanya menonton konser band kesayangannya saja tapi menentukan pilihan ke kandidat lain, atau Slankers yang juga pendukung setia Jokowi dan bisa juga masyarakat lain yang bukan Slankers. Mereka hanya ingin datang pada konser musiknya saja, soal politik itu urusan belakangan.
Jika membandingkan soliditas pendukung kedua calon presiden, pendukung Prabowo-Sandi merambat ke akar rumput hingga para ulama dan organisasi masyarakat (Ormas) seperti Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI.
Mereka berbondong-bondong datang meramaikan acara kampanye akbar Prabowo-Sandi dan mulai memadati stadion GBK sejak dini hari. Mereka terlebih dahulu melangsung Salat Tahajut dan Salat Subuh berjemaah, kemudian dilanjutkan dengan Zikir dan Salawat.
Pada pagi hari lautan massa dengan nuansa pakaian baju warna putih, sudah menunggu kedatangan Prabowo-Sandi yang memadati lokasi acara. Sambutan massa tersebut mengindikasikan masyarakat menginginkan pemimpin baru, harapan baru di pundak mantan Danjen Kopassus tersebut.
Sementara petahana Jokowi, mengalami kemerosotan jumlah pendukung hingga ke akar rumput. Pada pemilu 2014 lalu, relawan Jokowi bermunculan dari berbagai lintas profesi memberikan dukungannya pada mantan Wali Kota Solo itu. Namun di pemilu 2019 ini, terlihat kebalikan. Justru pendukung Prabowo-Sandi bermunculan. Apakah ini suatu tanda jika Jokowi bakal tumbang? Entahlah, yang pasti kita masih menunggu proses politik selanjutnya yang tersisa kurang dari dua pekan lagi.
Sebab politik selalu berubah-rubah dan tidak ada yang pasti, kepastian hanya menanti hasil perhitungan KPU.