Lontar.id – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menepis kabar tentang adanya list nama yang diberikan oleh Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk dimasukkan dalam kepengurusan Partai Golkar 2019-2024.
Airlangga Hartarto mengatakan dari 1800 peserta yang hadir di Musyawarah Nasional (Munas) X Golkar, tidak ada yang menyodorkan nama agar dimasukkan kedalam pengurus yang baru.
“Sebagaimana 1.800 peserta munas, tidak ada yang mengantungi nama tersebut,” kata Airlangga Hartarto saat konferensi pers di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Adapun alasan tidak adanya nama kubu Bamsoet yang disodorkan ke Airlangga. Karena, keduanya telah sepakat, bahwa setelah munas, tidak ada lagi kubu Bamsoet dan kubu Airlangga, semuanya menyatu kembali.
“Pak Bambang Soesatyo bahkan sebelum dimulai (munas) tidak ada pendukung Bamsoet, tidak ada pendukung Airlangga. Yang ada seutuhnya pendukung Golkar menuju Indonesia maju,” urainya.
Sebagaimana rekomendasi dari seluruh peserta munas, Airlangga Hartarto diberikan kewenangan untuk menentukan struktur pengurusan baru periode 2019-2024.
Nantinya, hanya 117 orang yang akan dimasukkan dalam kepengurusan DPP Partai Golkar. Namun sampai saat ini lanjutnya, nama-nama yang sudah ada ditangan Airlangga Hartarto mencapai 268.
Golkar juga menyerahkan pengambilan
keputusan strategis pada Menko Perekonomian itu, termasuk sosok yang akan didorong sebagai calon presiden hingga pemilihan partai koalisi.
“Salah satu rekomendasi munas adalah untuk memberikan keputusan mandat kepada ketum untuk memberi keputusan terkait pemilu di 2024, baik terkait strategi, terkait koalisi maupun calon. Jadi tidak ada menyebut nama di situ,” terangnya.
Editor: Kurniawan